Adaro Tanam Pohon Perdana Bersama Warga DAS Menoreh

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq

Head of External Relations PT Adaro Energy Tbk, Richard Tampi (kiri) bersama Plt Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan DAS dan Rehabilitasi Hutan KLHK, Ir Helmi Basalamah MM melakukan penanaman bibit durian bersama masyarakat, di kawasan bukit Gondopuro Wangi, Dusun Kemloko 1, Desa Kenalan, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Ahad (28/11). Penanaman ini menandai acara Kick Off Rehabilitasi lahan DAS Menoreh seluas 512 hektareoleh PT Adaro.
Head of External Relations PT Adaro Energy Tbk, Richard Tampi (kiri) bersama Plt Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan DAS dan Rehabilitasi Hutan KLHK, Ir Helmi Basalamah MM melakukan penanaman bibit durian bersama masyarakat, di kawasan bukit Gondopuro Wangi, Dusun Kemloko 1, Desa Kenalan, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Ahad (28/11). Penanaman ini menandai acara Kick Off Rehabilitasi lahan DAS Menoreh seluas 512 hektareoleh PT Adaro. | Foto: Republika/bowo pribadi

REPUBLIKA.CO.ID, MUNGKID -- Dalam upaya mendukung fungsi ekologi dan ekonomi berkelanjutan di kawasan penyangga Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Candi Borobudur, PT Adaro Indonesia (Adaro) rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Menoreh. Program rehabilitasi DAS Menoreh ini merupakan komitmen Adaro yang dalam jangka panjang  bakal bertransformasi dan menjalankan ‘Green Business’.

“Total luas kawasan DAS Menoreh yang direhabilitasi Adaro mencapai 512 hektare yang tersebar di 13 desa di wilayah Kecamatan Borobudur dan Kecamatan Salaman,” ungkap Head of External Relations PT Adaro Energy Tbk, Richard Tampi, pada acara Kick Off Rehabilitasi DAS Menoreh yang dipusatkan di Balkondes Desa Kenalan, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, akhir pekan lalu.

Jenis tanaman yang ditanam di kawasan DAS Menoreh ini juga diutamakan yang memiliki nilai tambah secara ekologi, ekonomi serta mitigasi, seperti beringin dan aren serta tanaman yang memiliki nilai ekonomi durian, lengkeng, alpukat, pete, mangga, jengkol, duku, jeruk, kopi, dan tabebuya.   

Menurut Richard, Adaro siap berdampingan bersama pemerintah dan masyarakat untuk melakukan rehabilitasi DAS Menoreh sebagai . Hal ini sejalan dengan komitmen Adaro yang serius untuk bertransformasi dan menjalankan Green Business melalui berbagai aktivitas dan implementasi Green Initiatives.

Sebagai pemegang Izin Pnjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH), ini memang menjadi momentum Adaro melaksanakan rehabilitasi DAS di luar area operasional. “Namun kami melihat program ini sangat penting, karena mendukung kelestarian alam dan lingkungan di sekitar kawasan Candi Borobudur serta menerapkan konsep agroforestry dengan pemberdayaan masyarakat,” tegasnya.

Dalam pelaksanaannya, lanjut Richard, program rehabilitasi DAS Menreh ini mengutamakan keterlibatan masyarakat sekitar, sehingga mampu menciptakan value berupa lapangan kerja dan membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat.

“Selain penanaman bibit tanaman khusus, program inijuga diharapkan mampu mengurangi risiko bencana longsor dan mampu menjaga dan merawat Bukit Menoreh sebagai ‘menara air’ alami bagi masyarakat stempat,” katanya.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), masih lanjut Richard, sangat mendukung keberadaan kawasan ini. Karena program Rehabilitasi DAS Menoreh bertujuan untuk menjaga fungsi ekologi dan hidrologi dari Perbukitan Menoreh.

Terlebih wilayah Menoreh juga merupakan penyangga kawasan wisata Candi Borobudur yang saat ini merupakan destinasi wisata super prioritas di Indonesia, sekaligus sebagai situs warisan budaya dunia.

Pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan dan membangun diversitas vegetasi pada ekosistem hutan ini akan menguatkan fungsi hutan sebagai pendukung aspek sosial dan ekonomi bagi masyarakatnya.

Sebagai kawasan ekowisata, kelestarian alam Bukit Menoreh yang memiliki beberapa mata air ini juga penting dijaga. Rehabilitasi DAS di lokasi ini juga dimaksudkan agar kualitas air di bukit menoreh menjadi lebih baik, mata air tidak kering serta mampu menopang produktivitas lahan.

Guna menjamin, tanaman bisa tumbuh, masyarakat juga akan mendapatkan pendampingan selama tiga tahun untuk perawatan. Termasuk penyulaman dan sarana pendukung produktivitas tanaman.  “Sehingga hal ini sejalan dengan komitmen Adaro untuk mendukung pelestarian lingkungan serta memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar,” tegasnya.

Di lain pihak, Richard juga menyampaikan, sejak 2016, Adaro telah melakukan penanaman lahan DAS seluas 7.474 hektare yang dilaksanakan di tiga provinsi, yakni  Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Jawa Tengah.

Pada 2021, Adaro melakukan serah terima hasil penanaman rehabilitasi DAS seluas 440.43 hektare di Tahura Sultan Adam, Provinsi Kalimantan Selatan, kepada KLHK. Adaro juga senantiasa memastikan rehabilitasi DAS tetap berjalan baik di masa pandemi demi memberikan dampak yang baik ke lingkungan.

Keterlibatan masyarakat dalam proses rehabilitasi DAS juga akan menciptakan lapangan kerja sehingga membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat. “Karena area penanaman diharapkan menjadi lebih produktif dan dapat dikelola masyarakat menjadi tempat wisata baru di Menoreh,” tegasnya.

Sementara itu, menandai Kick Off Rehabilitasi DAS Menoreh ini, Richard bersama dengan Plt Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan DAS dan Rehabilitasi Hutan KLHK, Ir Helmi Basalamah MM, melakukan penanaman bibit durian bersama masyarakat di kawasan Bukit Gondopuro Wangi.

Dalam kesempatan ini, Helmi mengungkapkan, selain Adaro program rehabilitasi DAS Menoreh ini juga melibatkan empat perusahaan pemegang IPPKH lainnya, masing-masing PT Borneo Indobara, PT Bukit Asam, PT Bharinto Ekatama, dan PT Pertamina Geothermal Energy.

Total luas lahan yang direhabilitasi mencapai 1.656 hektare di Kabupaten Magelang dan Kabupaten Purworejo (Provinsi Jawa Tengah) serta Kabupaten Kulonprogo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Total jumlah bibit yang ditanam mencapai 901.955 batang dan terdiri atas jenis tanaman Multi Purpose Tree Species (MPTS) serta tanaman pendukung tata air seperti jambu air, beringin, gayam, dan sebagainya.

“Kegiatan rehabilitasi DAS ini bakal berlangsung minimal selama tiga tahun dan diperkirakan bakal menyerap hingga 87.439 tenaga kerja Harian Orang Kerja (HOK),” jelasnya.

Terkait


Bos Adaro Masuk 20 Pengusaha Tersukses Versi Fortune

Tuduhan Bisnis PCR Dinilai untuk Jatuhkan Reputasi Erick

Tanggapan Adaro Soal Harga Batu Bara untuk Semen dan Pupuk 

Adaro Melalui YABN Komitmen Bantu Penanggulangan Covid-19

Adaro akan Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai Bukit Menoreh

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark