Selasa 30 Nov 2021 14:29 WIB

SNI Tingkatkan Daya Saing UMKM Indonesia

Penerapan SNI menjadi solusi dalam pengembangan sektor UMKM nasional.

Red: Nidia Zuraya
Standar Nasional Nasional (SNI).
Foto: dok
Standar Nasional Nasional (SNI).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengungkapkan peran sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) dari Badan Standardisasi Nasional (BSN) sangat strategis dalam meningkatkan daya saing UMKM. Menurut Menkop UKM, hasil kajian OECD pada 2018 menunjukkan bahwa salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh UMKM adalah daya saing produk.

"Produk UMKM dapat berdaya saing global dengan memerlukan pengembangan kemasan produk, perizinan usaha, standardisasi dan sertifikasi sehingga produk-produk UMKM nasional bisa mempunyai nilai jual tinggi. Dengan demikian peran SNI akan sangat strategis dalam meningkatkan daya saing UMKM," ujar Teten dalam peluncuran Etalase Digital Produk UMKM Ber-SNI secara virtual di Jakarta, Selasa (30/11).

Baca Juga

Menkop UKM menilai bahwa saat ini hal yang krusial adalah aspek daya saing produk-produk UMKM nasional."Kita tahu sektor UMKM mendominasi 99,9 persen atau 65,4 juta dari pelaku usaha di Indonesia. Berkontribusi 61 persen terhadap PDB nasional dan mampu menyerap tenaga kerja hampir 97 persen. pelaku UMKM memberikan dampak signifikan bagi peningkatan kesejahteraan terutama pada saat pandemi serta bagian daripada pemulihan ekonomi nasional," katanya.

Dalam kesempatan sama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan penerapan SNI menjadi solusi dalam pengembangan sektor UMKM nasional. Luhut mengatakan bahwa tembusnya produk UMKM di pasar global merupakan salah satu cita-cita Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) sebagai program yang bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui pendampingan UMKM.

Untuk mencapainya diperlukan keselarasan atas kualitas produk dan jasa yang dihasilkan dengan standar dari masing-masing segmentasi pasarnya."Oleh karena itu penerapan SNI menjadi salah satu solusi yang dapat diterapkan untuk menjawab tantangan dalam pengembangan sektor UMKM yakni legitimasi atas kualitas produk UMKM," ujar Luhut.

Hal ini bersifat krusial, sebab dengan ditetapkannya standar akan menjadi acuan bagi para pelaku UMKM untuk terus meningkatkan kualitas dan kreatifitasnya."SNI ini juga sekaligus melindungi bagi UMKM kita bisa bersaing dengan produk-produk luar negeri," kata Menko Marves.

Dalam kurun waktu lebih dari satu tahun berjalannya program Gernas BBI, Luhut telah bertemu dengan pelaku UMKM di berbagai daerah dan melihat begitu banyak produk UMKM yang potensial."Saya yakin program pembinaan dan sertifikasi dari Badan Standardisasi Nasional (BSN) akan mampu membantu akselerasi pengembangan UMKM secara signifikan, terutama meningkatkan daya saing UMKM nasional untuk bisa menembus pasar global," ujarnya.

Di samping itu, salah satu poin penting dalam penguatan UMKM adalah ketersediaan sarana dan prasarana, semakin gencar produk-produk UMKM nasional dipromosikan maka akan semakin besar pula peluang produk UMKM tersebut dikenal lebih luas.

"Saya berharap diluncurkannya etalase digital produk UMKM Ber-SNI pada hari ini akan berkontribusi pada peningkatan perhatian dan antusiasme untuk mendukung UMKM nasional," kata Luhut.

Pada hakekatnya, lanjut Menko Marves, penguatan dan pengembangan sektor UMKM nasional adalah perjuangan bersama yang hanya akan dapat tercapai lewat kolaborasi dan sinergi antara Kementerian dan Lembaga, BUMN, sektor swasta, dan juga komunitas serta pelaku UMKM.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement