Rabu 01 Dec 2021 23:50 WIB

Rabu Malam, Merapi Luncurkan Dua Kali Awan Panas Guguran

BPPTKG menyebut luncuran awan panas Merapi bahkan hingga mencapai 3 kilometer

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Luncuran material vulkanik Gunung Merapi terlihat dari Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (3/11/2021). Menurut data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta periode pengamatan tanggal 22-28 Oktober 2021 analisis morfologi dua kubah lava tidak mengalami perubahan yang signifikan dengan volume kubah lava barat daya sebesar 1.609.000 meter kubik dan kubah lava tengah sebesar 2.927.000 meter kubik.
Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Luncuran material vulkanik Gunung Merapi terlihat dari Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (3/11/2021). Menurut data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta periode pengamatan tanggal 22-28 Oktober 2021 analisis morfologi dua kubah lava tidak mengalami perubahan yang signifikan dengan volume kubah lava barat daya sebesar 1.609.000 meter kubik dan kubah lava tengah sebesar 2.927.000 meter kubik.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah meluncurkan dua kali awan panas guguran dengan jarak luncur maksimum tiga kilometer ke arah barat daya pada Rabu malam (1/12).

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida melalui keterangan resminya menjelaskan awan panas guguran pada pengamatan pertama terjadi pada pukul 20.00 WIB dengan jarak luncur sejauh lebih kurang 2,2 km ke arah barat daya."Tercatat di seismogram dengan amplitudo 62 mm dan durasi maksimum 186 detik," kata dia.

Selanjutnya, awan panas guguran kembali terpantau pada pukul 21.04 WIB dengan jarak luncur tiga kilometer ke arah barat daya, amplitudo maksimum 41 mm, serta durasi 702 detik. Selama periode pengamatan pada Rabu, pukul 12.00 sampai dengan 18.00 WIB, Gunung Merapi juga tercatat mengalami 34 gempa guguran dengan amplitudo 3-60 mm selama 49-182 detik, tiga gempa embusan dengan amplitudo 3-19 mm selama 19-27 detik, serta empat gempa fase banyak dengan amplitudo 3-9 mm selama 8-11 detik.

Berdasarkan pengamatan visual aktivitas Gunung Merapi periode 19-25 November 2021, BPPTKG menyatakan tidak ada perubahan morfologi yang signifikan, baik pada kubah barat daya maupun kubah tengah Merapi. Volume kubah lava barat daya tercatat sebesar 1.610.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.927.000 meter kubik.BPPTKG hingga saat ini mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.

Warga diminta mewaspadai potensi dampak guguran lava dan awan panas Gunung Merapi di sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. Kalau terjadi letusan, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi dapat menjangkau area dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement