Jumat 03 Dec 2021 02:47 WIB

BMKG: Hampir Seluruh Pantai di Indonesia Rawan Tsunami

Bencana tsunami di Indonesia kerap disertai bencana lainnya.

Rep: Febryan A/ Red: Indira Rezkisari
Suasana dampak kerusakan pasca bencana Tsunami di Kawasan Tanjung Lesung, Banten, Selasa (25/12).
Foto: Republika/Prayogi
Suasana dampak kerusakan pasca bencana Tsunami di Kawasan Tanjung Lesung, Banten, Selasa (25/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, mengatakan, hampir seluruh pantai di Indonesia rawan dilanda tsunami. Hal itu diketahui dengan mengacu pada peta bencana tsunami sejak tahun 1600 - 2021.

Dalam periode tersebut, kata Dwikorita, terjadi 246 kali tsunami. Sebanyak 135 di antaranya terjadi dalam periode 1900-2021.

Baca Juga

"Wilayah terdamapknya hampir seluruh pantai di Indonesia," kata dia dalam webinar bertajuk 'Membangun Ketangguhan Wilayah dan Komunitas Pesisir di Masa Turbulen', Kamis (2/12).

Dwikora memerinci, wilayah terdampak tsunami sejak tahun 1600 itu adalah daerah pesisir Samudera Hindia, Samudera Pasifik, Laut Banda, dan Laut Arafura. "Di Sulawesi itu seluruh pantainya rawan tsunami," ujarnya.

Dalam pemaparannya, Dwikora menampilkan berkas presentasi berjudul 'Kerawanan Tsunami di Indonesia'. Jika diperhatikan, daerah pesisir yang tak terdampak tsunami hanya sebagian pantai timur pulau Sumatra, sebagian pantai utara Pulau Jawa, dan pantai barat serta selatan Pulau Kalimantan.

Dwikorita menambahkan, bencana tsunami di Indonesia juga kerap disertai bencana lainnya. Tsunami di Palu pada 2018, misalnya. Selain dihantam gelombang laut dahsyat, bencana itu didahului oleh gempa, lalu disusul bencana likuifikasi atau tanah bergerak.

Lantaran kerawanan tsunami itu lah, kata Dwikorita, pihaknya terus meningkatkan observasi data, teknologi, SDM, serta kerja sama berbagi data dengan lembaga internasional. Tapi semua itu tak cukup untuk menyelamatkan seluruh warga pesisir ketika tsunami datang

"Masih perlu adanya peningkatan kesadaran dan pemahaman masyarakat. Sebab, mau teknologi semaju apapun, kalau masyarakat di pantai itu tidak paham atau kurang mengerti cara merespons, dan tidak terampil melakukan evakuasi secara mandiri maupun kolektif, (maka) pengembangan teknologi itu jadi sia-sia," ujarnya.

Solusinya, kata dia, harus dilakukan kerja lintas lembaga dan lintas disiplin ilmu. Salah satu yang perlu menjadi sorotan adalah cara menyampaikan peringatan bencana secara sederhana kepada masyarakat.

---

Febryan. A

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ يٰٓاَيُّهَا الرَّسُوْلُ لَا يَحْزُنْكَ الَّذِيْنَ يُسَارِعُوْنَ فِى الْكُفْرِ مِنَ الَّذِيْنَ قَالُوْٓا اٰمَنَّا بِاَفْوَاهِهِمْ وَلَمْ تُؤْمِنْ قُلُوْبُهُمْ ۛ وَمِنَ الَّذِيْنَ هَادُوْا ۛ سَمّٰعُوْنَ لِلْكَذِبِ سَمّٰعُوْنَ لِقَوْمٍ اٰخَرِيْنَۙ لَمْ يَأْتُوْكَ ۗ يُحَرِّفُوْنَ الْكَلِمَ مِنْۢ بَعْدِ مَوَاضِعِهٖۚ يَقُوْلُوْنَ اِنْ اُوْتِيْتُمْ هٰذَا فَخُذُوْهُ وَاِنْ لَّمْ تُؤْتَوْهُ فَاحْذَرُوْا ۗوَمَنْ يُّرِدِ اللّٰهُ فِتْنَتَهٗ فَلَنْ تَمْلِكَ لَهٗ مِنَ اللّٰهِ شَيْـًٔا ۗ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ لَمْ يُرِدِ اللّٰهُ اَنْ يُّطَهِّرَ قُلُوْبَهُمْ ۗ لَهُمْ فِى الدُّنْيَا خِزْيٌ ۖوَّلَهُمْ فِى الْاٰخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيْمٌ
Wahai Rasul (Muhammad)! Janganlah engkau disedihkan karena mereka berlomba-lomba dalam kekafirannya. Yaitu orang-orang (munafik) yang mengatakan dengan mulut mereka, “Kami telah beriman,” padahal hati mereka belum beriman; dan juga orang-orang Yahudi yang sangat suka mendengar (berita-berita) bohong dan sangat suka mendengar (perkataan-perkataan) orang lain yang belum pernah datang kepadamu. Mereka mengubah kata-kata (Taurat) dari makna yang sebenarnya. Mereka mengatakan, “Jika ini yang diberikan kepadamu (yang sudah diubah) terimalah, dan jika kamu diberi yang bukan ini, maka hati-hatilah.” Barangsiapa dikehendaki Allah untuk dibiarkan sesat, sedikit pun engkau tidak akan mampu menolak sesuatu pun dari Allah (untuk menolongnya). Mereka itu adalah orang-orang yang sudah tidak dikehendaki Allah untuk menyucikan hati mereka. Di dunia mereka mendapat kehinaan dan di akhirat akan mendapat azab yang besar.

(QS. Al-Ma'idah ayat 41)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement