Sabtu 04 Dec 2021 05:10 WIB

Cara Menjauhkan Diri dari Kesedihan dan Kekhawatiran

Ada tiga poin kunci yang memungkinkan manusia membebaskan diri dari belenggu hidup.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Cara Menjauhkan Diri dari Kesedihan dan Kekhawatiran
Foto: Pixabay
Cara Menjauhkan Diri dari Kesedihan dan Kekhawatiran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rata-rata manusia di negara maju berjuang melawan kesedihan dan kekhawatiran setiap hari. Sementara mayoritas penduduk dunia lainnya menghadapi kemiskinan ekstrem, kelaparan, konflik dan keputusasaan.

Namun, manusia memiliki hak istimewa untuk menjalani kehidupan yang relatif mudah dengan mengatasi ketakutan, stres, dan kecemasan. "Mengapa kita yang diberkati dengan kekayaan yang tak tertandingi tenggelam dalam kesepian dan keputusasaan? Kita hidup di masa kebingungan, kita berusaha sekuat tenaga, namun mengumpulkan harta benda tidak dapat berbuat apa-apa untuk memperbaiki hati yang hancur dan jiwa yang hancur," kata seorang penulis dan editor Aisha Stacey dilansir di About Islam.

Baca Juga

Dia mengatakan, saat ini lebih dari waktu lain dalam sejarah umat manusia, stres, kecemasan, dan masalah psikologis berdampak besar pada kondisi manusia. Namun, keyakinan agama harus memberikan rasa nyaman.

Tampaknya manusia abad ke-21 telah kehilangan kemampuan untuk berhubungan dengan Tuhan. "Merenungkan makna hidup tidak lagi mengatasi perasaan ditinggalkan. Keinginan untuk memperoleh harta benda ini, yang dalam beberapa cara membenarkan alasan keberadaan kita, telah menjadi 'olesan' yang menenangkan jiwa kita yang bermasalah. Mengapa demikian?" kata dia.

Dia mengatakan, dalam Islam, jawabannya sangat sederhana. Manusia kembali kepada Pencipta.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement