Rabu 08 Dec 2021 12:56 WIB

Haedar Nashir: Jangan Abai Prokes Meski Tren Covid-19 Melandai

Berakhirnya pandemi juga tergantung pada sikap, pikiran, dan tindakan warga bangsa.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir meminta masyarakat tetap waspada dengan tidak mengabaikan protokol kesehatan (prokes), meski tren kasus penularan Covid-19 di Tanah Air melandai. Hal itu, karena pandemi Covid-19 belum sepenuhnya berakhir.

"Meskipun trennya landai tetapi dengan munculnya varian baru, tentu kita harus tetap seksama dan waspada serta tidak boleh abai dan lalai," tutur Haedar melalui siaran pers di Kota Yogyakarta, Rabu (8/12).

Baca Juga

Menjelang momentum Natal dan Tahun Baru, Haedar mengimbau seluruh elite bangsa maupun masyarakat umum terus mewaspadai secara saksama potensi penularan Covid-19. Meski angka indikator penanganan wabah terus menunjukkan perbaikan, ia berharap, semua pihak harus waspada dan tidak boleh abai seiring dengan munculnya varian baru Covid-19 Omicron.

Selain regulasi yang dikeluarkan pemerintah, menurut Haedar, kerja sama dari seluruh lapisan masyarakat untuk patuh dan taat protokol kesehatan sangat dibutuhkan. Dia menuturkan, sebagai elemen bangsa yang belum bisa menjadi aktor garda depan menghalau laju pandemi, setidaknya setiap individu harus disiplin prokes yang ketat agar mempercepat menyudahi wabah.

"Sumbangan dan sikap kita untuk menjaga protokol kesehatan yang tetap ketat ternyata telah berkontribusi pada turunnya pandemi, maka ketika Natal dan Tahun Baru tiba dengan mengikuti kebijakan pemerintah, kita sesungguhnya juga telah berkontribusi untuk menjaga landainya pandemi bahkan pada ujung terakhir kita berharap bahwa pandemi ini dapat berakhir," tutur Haedar.

Guru besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) tersebut mengingatkan, berakhirnya pandemi juga tergantung pada sikap, pikiran, dan tindakan warga bangsa. Karenanya, sambung Haedar, pilihan yang paling bijak di masa pandemi terutama menjelang liburan panjang ialah mengurangi mobilitas sosial, menjauhi kerumunan, dan tetap disiplin prokes secara ketat.M

"Jangan pernah kita lelah, jangan pernah, apalagi kita menyerah terhadap pandemi ini, semuanya berpulang kepada kita semua untuk menyatukan langkah agar dalam menghadapi Natal dan Tahun Barua ini, kita juga harus tetap seksama, rasional, dan bangun kebersamaan agar kita bisa keluar dari pandemi ini," ucap Haedar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement