Rabu 08 Dec 2021 15:18 WIB

Pengelola Wisata Indramayu Sambut Pembatalan PPKM Level 3

Pembatalan PPKM Level 3 dinilai bisa jadi momentum pemulihan ekonomi di sektor wisata

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah nelayan mengikuti proses vaksinasi COVID-19 usai melakukan bongkar muat ikan di tempat pelelangan ikan Karangsong, Indramayu, Jawa Barat, Senin (6/12/2021). Vaksinasi COVID-19 bagi nelayan itu digelar untuk mengejar herd immunity atau kekebalan kelompok tuntas pada Desember 2021 dengan target 32 juta jiwa untuk wilayah Jawa Barat.
Foto: ANTARA/Dedhez Anggara
Sejumlah nelayan mengikuti proses vaksinasi COVID-19 usai melakukan bongkar muat ikan di tempat pelelangan ikan Karangsong, Indramayu, Jawa Barat, Senin (6/12/2021). Vaksinasi COVID-19 bagi nelayan itu digelar untuk mengejar herd immunity atau kekebalan kelompok tuntas pada Desember 2021 dengan target 32 juta jiwa untuk wilayah Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Keputusan pemerintah yang membatalkan penerapan PPKM Level 3 pada periode Natal dan tahun baru (Nataru) secara di semua daerah di Indonesia, disambut gembira pengelola wisata di Kabupaten Indramayu.

"Syukur Alhamdulillah, kami senang sekali," ujar Direktur CV Pancora Jaya, Muhammad Royani, selaku pengelola obyek wisata Pantai Karangsong, Indramayu.

Baca Juga

Royani berharap, dengan pembatalan PPKM level 3 di momen Nataru 2022, dapat memulihkan ekonomi masyarakat di sektor pariwisata, terutama di lingkungan obyek wisata Pantai Karangsong.

Meski demikian, Royani memastikan, pihaknya akan tetap mengantisipasi penyebaran Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Dia akan meminta semua pihak, baik karyawan, pedagang, pengusaha wahana maupun pengunjung yang masuk obyek wisata Pantai Karangsong untuk memakai makser, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

"Kami juga melakukan pembatasan 50 persen seperti yang dianjurkan pemerintah," kata Royani.

Pantai Karangsong selama ini menjadi salah satu destinasi wisata utama di Kabupaten Indramayu. Para pengunjungnya tak hanya dari Kabupaten Indramayu, namun juga dari berbagai kota lainnya, termasuk Jakarta dan Bandung.

Seperti diketahui, pemerintah memutuskan penerapan level PPKM selama Nataru akan tetap mengikuti asesmen situasi pandemi sesuai yang berlaku saat ini bagi setiap daerah. Saat ini, Kabupaten Indramayu berada pada level 2 PPKM.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً فَسَالَتْ اَوْدِيَةٌ ۢ بِقَدَرِهَا فَاحْتَمَلَ السَّيْلُ زَبَدًا رَّابِيًا ۗوَمِمَّا يُوْقِدُوْنَ عَلَيْهِ فِى النَّارِ ابْتِغَاۤءَ حِلْيَةٍ اَوْ مَتَاعٍ زَبَدٌ مِّثْلُهٗ ۗ كَذٰلِكَ يَضْرِبُ اللّٰهُ الْحَقَّ وَالْبَاطِلَ ەۗ فَاَمَّا الزَّبَدُ فَيَذْهَبُ جُفَاۤءً ۚوَاَمَّا مَا يَنْفَعُ النَّاسَ فَيَمْكُثُ فِى الْاَرْضِۗ كَذٰلِكَ يَضْرِبُ اللّٰهُ الْاَمْثَالَ ۗ
Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah ia (air) di lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengambang. Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti (buih arus) itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan tentang yang benar dan yang batil. Adapun buih, akan hilang sebagai sesuatu yang tidak ada gunanya; tetapi yang bermanfaat bagi manusia, akan tetap ada di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan.

(QS. Ar-Ra'd ayat 17)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement