Rabu 08 Dec 2021 22:51 WIB

Kemenag Sumbar Perkuat Moderasi Beragama Lewat Surau  

Surau merupakan pusat aktivitas keagamaan di wilayah Sumbar

Rep: Febrian Fachri / Red: Nashih Nashrullah
Surau merupakan pusat aktivitas keagamaan di wilayah Sumbar. Surau tua (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Surau merupakan pusat aktivitas keagamaan di wilayah Sumbar. Surau tua (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG— Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sumatra Barat melakukan sosialisasi dan penguatan moderasi beragama. 

Kepala Kanwil Kemenag Sumbar, Helmi, mengatakan moderasi beragama dilatarbelakangi adanya pengalaman agama yang terkadang kelihatan mengesampingkan sisi sisi kehidupan bernegara. 

Baca Juga

"Karena akhir-akhir ini ada gejala yang mengatasnamakan Negara, maka perlu dilakukan penguatan moderasi beragama," kata Helmi, Rabu (8/12). 

Menurut Helmi perlu ada indikator orang yang moderat dan tidak moderat itu. Seseorang dikatakan moderat jika menjalankan empat indikator tersebut. 

Indikator Moderat yang pertama adalah memiliki komitmen kebangsaan. Kedua tasamuh atau toleransi. Ketiga anti kekerasan, melaksanakan sesuatu sesuai aturan yang berlaku. 

Keempat menghargai kearifan atau budaya lokal. Misalnya jika masyarakat melaksanakan maulid nabi, ziarah kubur kita hargai dan hormati. 

Kakanwil juga mengatakan, Sumatra Barat satu dari delapan provinsi yang diberikan anggaran untuk penguatan moderasi beragama sekaligus dijadikan model tahun toleransi dan kerukunan umat beragama. 

Dia menyebut ada ada tiga program yang ditawarkan Sumatra Barat dalam penguatan moderasi beragama ini. Pertama melalui kurikulum pendidikan, kita pastikan nilai-nilai moderasi beragama sampai ke tenaga pendidik. 

Kedua melalui bimbingan teknis atau workshop dan pembinaan moderasi beragama bagi ASN, tokoh agama dan tokoh masyarakat. Ketiga, melalui revitalisasi surau di Sumatra Barat. 

“Program ini juga sudah kita bicarakan dengan gubernur Sumatra Barat. Karena surau, masjid dan mushalla kita sudah mulai banyak yang tidak terurus," ucap Helmi. 

Kanwil Kemenag Sumbar ingin surau dan masjid kembali terurus. Karena  dulu di Minangkabau surau-surau itu semarak dan menjadi pusat kehidupan masyarakat. 

Untuk revitalisasi surau ini Kanwil Kemenag Sumbar berencana rekrut tamatan pesantren tamatan madrasah dan sebagainya yang hafiz dengan kriteria  tertentu di masjid kabupaten satu-satu.

Kemudian dilanjutkan di masjid-masjid kecamatan. 

“Selain sebagai guru ngaji, ustadz mereka juga dijadikan konsultan agama. Jika ada masyarakat yang bermasalah mereka akan menjadikan solusinya. Mereka juga disediakan tempat untuk bias berjualan,”  kata Helmi menambahkan.    

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement