Jumat 10 Dec 2021 14:02 WIB

Wapres dan Mentan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke 34 Negara

Total ekspor 25 komoditas perkebunan asal Provinsi Sumut capai Rp 207,93 miliar

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wakil Presiden RI (Wapres) KH Maruf Amin didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melepas ekspor 25 komoditas perkebunan dan rempah asal Provinsi Sumatra Utara ke 34 negara dengan nilai mencapai Rp 207,93 miliar. Pelepasan ekspor secara simbolis ini dilakukan pada acara pembukaan peringatan Hari Perkebunan dan Launching Hari Rempah Nasional di kawasan Danau Toba, Parapat, Simalungun, Jumat (10/12).
Foto: Kementan
Wakil Presiden RI (Wapres) KH Maruf Amin didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melepas ekspor 25 komoditas perkebunan dan rempah asal Provinsi Sumatra Utara ke 34 negara dengan nilai mencapai Rp 207,93 miliar. Pelepasan ekspor secara simbolis ini dilakukan pada acara pembukaan peringatan Hari Perkebunan dan Launching Hari Rempah Nasional di kawasan Danau Toba, Parapat, Simalungun, Jumat (10/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PARAPAT -- Wakil Presiden RI (Wapres) KH Maruf Amin didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melepas ekspor 25 komoditas perkebunan dan rempah asal Provinsi Sumatra Utara ke 34 negara dengan nilai mencapai Rp 207,93 miliar. Pelepasan ekspor secara simbolis ini dilakukan pada acara pembukaan peringatan Hari Perkebunan dan Launching Hari Rempah Nasional di kawasan Danau Toba, Parapat, Simalungun, Jumat (10/12).

"Kegiatan ekspor dalam peringatan Hari Perkebunan merupakan momentum untuk Indonesia bangkit lebih maju guna mewujudkan sektor pertanian yang lebih tangguh dalam meningkatkan produksi serta volume ekspor,"ucap Wapres.

Baca Juga

Wapres menambahkan sudah saatnya pengembangan komoditas perkebunan dan rempah dikembangkan melalui peningkatan produktivitas, produksi, pengembangan industri pengolahan dan daya saing. Tidak hanya itu, kedepan Indonesia juga harus mengekpor bahan yang sudah diolah sehingga mampu meningkatkan nilai produk.

"Kita harus secepatnya keluar dari jebakan negara berkembang yakni negara pengekspor bahan mentah. Sebab, perkebunan Indonesia telah melewati perjalanan sejarah yang panjang, lebih dari lima abad yang lalu, lautan nusantara telah ramai oleh lalu lintas perdagangan komoditi utama produk perkebunan seperti lada, pala, cengkeh dan rempah-rempah lainnya," tutur Wapres.

Hal ini kemudian berkembang dengan berbagai komoditi seperti kopi, kakao, karet dan kelapa sawit yang tetap menjadi produk utama dalam perekonomian nasional, demikian Wapres menambahkan.

Selain itu, untuk meningkatkan nilai ekspor sektor pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) harus menciptakan berbagai langkah terobosan, diantaranya sistem perdagangan internasional yang terbuka. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement