Jumat 10 Dec 2021 14:51 WIB

Umat Islam di Gurugram Dilarang Sholat Jumat

Sebagian non-Muslim di Gurugram melarang sholat Jumat.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Muhammad Hafil
Umat Islam di Gurugram Dilarang Sholat Jumat. Foto: Islamofobia (ilustrasi)
Foto: Bosh Fawstin
Umat Islam di Gurugram Dilarang Sholat Jumat. Foto: Islamofobia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,NEW DELHI—Selama dua bulan terakhir, warga non-Muslim telah mencoba untuk menghalangi umat Muslim untuk menggelar sholat Jumat. Sebelumnya, kelompok non-Musli. sayap kanan telah mengajukan protes pada umat Muslim yang melakukan sholat Jumat di ruang publik di Gurugram, wilayah di pinggir New Delhi.

Jumat lalu, kelompok fanatik itu memarkir sekitar selusin truk di salah satu tempat yang biasa digunakan umat Muslim untuk menggelar sholat Jumat, yang lebih dikenal dengan nama Gurgaon, di negara bagian utara Haryana. Aksi itu diduga merupakan perintah dari Narendra Modi, Perdana Menteri India sekaligus pemimpin Partai Bharatiya Janata (BJP). Tak berhenti di situ, sekelompok pria Hindu juga meneriakkan slogan-slogan keagamaan mereka, termasuk salam Tuhan Ram, kepada jamaah Muslim yang hendak melaksanakan sholat Jumat. Mereka juga melontarkan celaan dan mengatakan bahwa sholat adalah hal yang tidak akan diizinkan.

Baca Juga

Gurugram, rumah bagi 1,1 juta orang, menurut sensus 2011, adalah pusat ekonomi dan teknologi dan menjadi rumah bagi perusahaan multinasional. Kurang dari lima persen penduduknya beragama Islam. Selain menjadi minoritas, Muslim di Gurugram juga sangat kekurangan fasilitas peribadatan, sehingga tak aneh jika selama bertahun-tahun mereka harus melaksanakan sholat Jumat di taman atau lahan kosong, yang telah mendapat persetujuan dari pihak berwenang. Sekitar 100 situs semacam itu dialokasikan untuk tujuan tersebut.

Tetapi protes terus-menerus oleh kelompok-kelompok Hindu telah mengganggu kedamaian para Muslim dalam beribadah. Protes ini juga membuahkan pencabutan izin sebagian besar situs yang sebelumnya menjadi tempat pelaksanaan sholat Jumat. 

Dalam sebuah video yang menjadi viral, seorang warga Hindu bernama Dinesh Bharti terlihat mengolok-olok seorang imam Muslim, yang diidentifikasi sebagai Shehzad Khan, dan mengatakan dalam bahasa Hindi: “Namaz nahi hogi yahan (Tidak akan ada sholat di sini).” Menurut laporan, kini Bharti telah ditangkap dengan tuduhan hasutan dan mengganggu kedamaian publik. 

Sejak pertengahan September, kelompok non-Muslim sayap kanan, di bawah panji Sanyukt Hindu Sangharsh Samiti (Komite Perjuangan Bersama Hindu), telah mengganggu kegiatan sholat Jumat di seluruh Gurugram, termasuk dengan mengotori tempat sholat dengan kotoran sapi atau menggunakan lahan itu untuk menggelar peribadatan Hindu. 

“Kami tidak menentang shalat tetapi kami menentang shalat di tempat umum,” Rajiv Mittal, juru bicara komite, mengatakan kepada Al Jazeera.

“Kami tidak memiliki masalah dengan umat Islam yang melakukan shalat di masjid, madrasah (sekolah agama) atau di tanah atau properti Wakaf. Kami juga tidak masalah jika itu dlakukan di bangunan atau lahan pribadi siapa pun,” sambungnya.

Mittal mengatakan organisasinya tidak akan mengizinkan perhelatan sholat di ruang publik di Gurgaon. “Kami telah memberikan ultimatum kami kepada pemerintah bahwa kami tidak akan mengizinkan sholat [di tempat terbuka] di mana pun [di Gurugram] pada 10 Desember,” tegasnya.

Sementara itu, Pendiri Dewan Muslim mengatakan mereka telah berdoa di tempat umum selama bertahun-tahun karena jumlah masjid yang tidak mencukupi di kota. “Kami berdoa di ruang terbuka karena terpaksa oleh keadaan, bukan karena keinginan,” Altaf Ahmad, salah satu pendiri Dewan Muslim Gurgaon.

Sumber

https://www.blueprint.ng/how-india-hindu-groups-disrupt-muslim-friday-prayers/

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement