Korban Awan Panas Gunung Semeru Sulit Teridentifikasi

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Fernan Rahadi

Tim SAR gabungan melakukan pencarian korban di area aliran awan panas guguran Gunung Semeru di Curah Koboan, Lumajang, Jawa Timur, Jumat (10/12/2021). Pencarian korban guguran awan panas Gunung Semeru difokuskan di sejumlah titik diantaranya Curah Koboan dan Geladak Perak.
Tim SAR gabungan melakukan pencarian korban di area aliran awan panas guguran Gunung Semeru di Curah Koboan, Lumajang, Jawa Timur, Jumat (10/12/2021). Pencarian korban guguran awan panas Gunung Semeru difokuskan di sejumlah titik diantaranya Curah Koboan dan Geladak Perak. | Foto: Antara/Zabur Karuru

REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Penanganan korban meninggal akibat erupsi Gunung Semeru masih terkendala hingga kini. Salah satunya, identitas sejumlah korban Awan Panas Guguran (APG) masih sulit diidentifikasi.

Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati mengatakan, saat ini jumlah korban meninggal akibat APG Gunung Semeru sudah mencapai 43 orang. Dari sejumlah tersebut, beberapa korban masih dalam proses identifikasi di rumah sakit. "Namun hampir semua identitas korban APG masih sulit diidentifikasi," kata perempuan disapa Bunda Indah ini di Posko Kantor Desa Penanggal, Jumat (10/12).

Menurut Bunda Indah, sidik jari korban yang belum teridentifikasi rusak. Oleh karena itu, diperlukan teknik-teknik lain yang dilakukan oleh tim Forensik Polri. Akibat kondisi ini, proses identifikasi korban meninggal dunia masih berlangsung hingga sekarang.

Bunda Indah juga mengatakan, Tim forensik Polri akan terus melakukan upaya dalam menemukan identitas korban. Hal ini sesuai hasil pertemuan Bunda Indah dengan Tim Forensik Polri yang ada di rumah sakit. Menurut Bunda Indah, mereka terus bekerja keras melakukan apapun yang terbaik untuk mengenali korban meninggal yang ditemukan.

Di samping itu, Tim SAR gabungan hingga saat ini masih melakukan pencarian korban hilang akibat bencana APG Gunung Semeru. Evakuasi terus berlangsung setiap hari dan biasanya berakhir sampai pukul 17.00 WIB. "Ketika cuaca tidak memungkinkan lagi, Tim SAR dan relawan berhenti berkerja," ucapnya dalam pesan pers yang diterima Republika, Jumat (10/12).

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, korban meninggal akibat Semeru tercatat ada 43 orang hingga Kamis (9/12). Kemudian 104 orang mengalami luka yang di antaranya 32 orang luka berat dan 82 orang luka sedang serta ringan. Sebagian besar korban erupsi mengalami luka bakar.

Untuk saat ini, para warga yang terluka masih dirawat di sejumlah fasilitas kesehatan di Kabupaten Lumajang. Lokasi-lokasi tersebut antara lain RSUD dr. Haryoto, RS Bhayangkara Lumajang dan RS Pasirian. Kemudian juga dirawat di Puskesmas Penanggal, Puskesmas Candipuro, dan beberapa puskesmas lainnya.

Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas vulkanik yang ditunjukkan dengan terjadinya guguran awan panas. Guguran ini dilaporkan mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (4/12) pukul 15.20 WIB.

Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Gunung Semeru di Pos Gunung Sawur, Dusun Poncosumo, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro telah melaporkan adanya getaran banjir lahar atau guguran awan panas tercatat mulai pukul 14.47 WIB dengan amplitudo maksimal 20 milimeter. Pada pukul 15.10 WIB, PPGA Pos Gunung Sawur melaporkan visual abu vulkanik dari guguran awan panas sangat jelas. Hal tersebut teramati mengarah ke Besuk Kobokan dan beraroma belerang. 

Berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), guguran lava pijar teramati dengan jarak luncur kurang lebih 500 hingga 800 meter. Pusat gugurannya berada kurang lebih 500 meter di bawah kawah.

Terkait


UMP Kirim Relawan Psikososial Bantu Pengungsi Semeru

Sholat Jumat Pertama Warga yang Jadi Korban Erupsi Semeru

Erupsi Semeru Berpotensi Tingkatkan Kredit Macet Pelaku UMKM

Pemkab Lumajang Petakan Area Relokasi Warga Terdampak Semeru

Erupsi Semeru Berpotensi Tingkatkan Kredit Macet Pelaku UMKM

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark