Sabtu 11 Dec 2021 04:50 WIB

Yogyakarta Tutup Alun-Alun Saat Nataru

Penutupan dilakukan dalam rangka mencegah timbulnya klaster baru covid.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Agung Sasongko
Pekerja membajak tanah dengan traktor di Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta, Selasa (23/11). Pembajakan tanah alun-alun ini untuk menghilangkan dan membersihkan rumput liar yang tumbuh.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Pekerja membajak tanah dengan traktor di Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta, Selasa (23/11). Pembajakan tanah alun-alun ini untuk menghilangkan dan membersihkan rumput liar yang tumbuh.

REPUBLIKA.CO.ID,  YOGYAKARTA -- Pemerintah Daerah (Pemda) DIY menutup alun-alun selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022. Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, penutupan dilakukan dalam rangka mencegah timbulnya klaster baru penularan Covid-19.

Penutupan ini dilakukan sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 66 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 pada Saat Nataru 2022.

Baca Juga

"Biasanya saat tahun baru, tempat-tempat seperti tanah lapang dipakai (untuk menyalakan) kembang api dan tentu disitu akan menjadi pusat berkumpulnya orang. Itu sangat rentan terjadinya klaster," kata Aji di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Jumat (10/12).

Saat ini, penambahan kasus harian Covid-19 dinilai masih terkendali. Meskipun begitu, Aji menegaskan agar masyarakat tetap hati-hati terhadap potensi munculnya klaster Covid-19 saat Nataru.

Pihaknya juga melarang diadakannya event perayaan tahun baru di pusat perbelanjaan/mall. Pasalnya, event perayaan tahun baru di mall dapat menimbulkan kerumunan.

"Kita harus sangat hati-hati terhadap kemungkinan momentum Nataru itu akan timbul klaster-klaster. Salah satu yang kita upayakan supaya tidak ada kerumunan adalah pembatasan jumlah yang hadir di satu tempat," ujarnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement