Senin 13 Dec 2021 09:19 WIB

Napi Kabur, Kanwil Kemenkumham Banten Bentuk Tim Investigasi

Napi berinisial A kabur dari lokasi tempat pencucian mobil di pelataran Lapas.

Rep: Eva Rianti / Red: Ratna Puspita
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwil Kemenkumham) Banten membentuk tim investigasi untuk mengusut kasus kaburnya narapidana berinisial A dari Lapas Tangerang. (Foto: Ilustrasi Tahanan)
Foto: Republika/Mardiah
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwil Kemenkumham) Banten membentuk tim investigasi untuk mengusut kasus kaburnya narapidana berinisial A dari Lapas Tangerang. (Foto: Ilustrasi Tahanan)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwil Kemenkumham) Banten membentuk tim investigasi untuk mengusut kasus kaburnya narapidana berinisial A dari Lapas Tangerang. Tim investigasi melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah petugas Lapas Tangerang.

Tim investigasi dibentuk oleh Kanwil Kemenkumham Banten pada Kamis (9/12) atau satu hari setelah kaburnya narapidana narkoba berinisial A dari Lapas Tangerang pada Rabu (8/12/2021). “Sejak Kamis (9/12) (sudah dibentuk) tim pemeriksa terkait kejadian pelarian itu. Kolaborasi bersama Dirjen Pemasyarakatan, kami sudah turun tim ke sana (Lapas Tangerang),” ujar Kepala Kanwil Kemenkumham Banten Agus Toyib kepada wartawan, Ahad.

Baca Juga

Namun, Agus belum bisa menjelaskan ihwal hasil pemeriksaan yang dilakukan. Dia menyebut belum memperoleh laporan dari tim investigasi. “Kan pemeriksaan belum selesai, jadi saya juga belum dapat laporan lengkap dari tim, bagaimana kan gitu,” tuturnya.

Dia mengatakan, tim masih dalam proses memeriksa petugas Lapas Tangerang untuk dimintai keterangan. Salah satu pihak yang pasti dimintai keterangan yakni petugas yang berjaga di tempat pencucian mobil atau carwash milik Lapas.

Napi A kabur dari lokasi tempat pencucian mobil yang berada di depan atau pelataran Lapas. Pada saat itu yang bersangkutan sedang diizinkan keluar, lantas melarikan diri.

“Beberapa pihak dimintai keterangan dari bawah dulu nih, mungkin petugas yang di carwash itu, petugas yang mengawal atau mengawasi. Jadi lagi dimintai keterangan ke pihak ini dulu, baru ke atas,” jelasnya.

Terpisah, Kepala Bagian Humas dan Protokol Ditjen Pemasyarakatan Kemenkumham Rika Aprianti memastikan pihaknya segera menuntaskan upaya pemeriksaan terkait kaburnya napi narkoba tersebut. Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengungkapnya. 

“Kanwil Kemenkumham Banten bersama Dittrantib Ditjen PAS sekali lagi sebagai penanggung jawab wilayah sudah menurunkan timnya untuk melakukan pemeriksaan terhadap peristiwa pelarian tersebut,” kata Rika. 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ لَتَجِدَنَّ اَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوا الْيَهُوْدَ وَالَّذِيْنَ اَشْرَكُوْاۚ وَلَتَجِدَنَّ اَقْرَبَهُمْ مَّوَدَّةً لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوا الَّذِيْنَ قَالُوْٓا اِنَّا نَصٰرٰىۗ ذٰلِكَ بِاَنَّ مِنْهُمْ قِسِّيْسِيْنَ وَرُهْبَانًا وَّاَنَّهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ ۔
Pasti akan kamu dapati orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan pasti akan kamu dapati orang yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata, “Sesungguhnya kami adalah orang Nasrani.” Yang demikian itu karena di antara mereka terdapat para pendeta dan para rahib, (juga) karena mereka tidak menyombongkan diri.

(QS. Al-Ma'idah ayat 82)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement