Selasa 14 Dec 2021 01:20 WIB

Indonesia di Level Satu, Luhut: Tidak Boleh Jemawa

Indonesia masih harus menghadapi periode liburan Natal dan Tahun Baru 2022.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agus Yulianto
Virus Covid-19 (ilustrasi)
Foto: www.wikimedia.org
Virus Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan meminta, masyarakat tetap berhati-hati dan tidak lengah meskipun kasus Covid-19 di Indonesia sudah terkendali. Saat ini, Indonesia masuk kategori negara dengan level satu.

"Kita tidak boleh jumawa, tapi sampai hari ini kita memang masih dalam level satu dan kita masih confident," ujar Luhut dalam keterangan persnya secara daring, Senin (13/12).

Luhut mengatakan, Pemerintah juga belum berani menyimpulkan kondisi Covid-19 Indonesia saat ini sudah masuk endemi. Sebab, Indonesia masih harus menghadapi periode liburan Natal dan Tahun Baru 2022.

"Kita belum berani mengatakan itu, tapi dari secara empirik kita memang sudah 150 hari lebih kita bisa flattening dan apakah kita sudah masuk endemi, kita tunggu saja saya kira nanti bulan Januari setelah kita lewatin ini semua," ujarnya.

Untuk itu, Luhut mengatakan, butuh kerja sama semua pihak untuk tetap bisa mempertahankan kondisi Covid-19 yang saat ini sudah terkendali. Karena itu, ia meminta masyarakat untuk menunda bepergian ke luar negeri untuk menghindari penularan varian Omicron yang lagi meluas.

"Makanya kita imbau tadi nggak usah dulu libur-libur luar negeri dulu deh, supaya jangan bawa penyakit ke dalam negeri," ujar Luhut.

Menurutnya, masih banyak tempat wisata di Tanah Air yang bisa dikunjungi masyarakat. Pemerintah saat ini juga sudah mengimbau tempat wisata membuka hotel-hotel untuk wisatawan domestik.

"Kita nggak mau mengorbankan apa yang sudah lelah, capek, pengorbanan besar selama berapa bulan rusak ini hanya karena gara-gara kita tidak disiplin, jadi semua harus disiplin bisa menahan diri dulu, terus untuk normal kita masih butuh waktu," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement