Selasa 14 Dec 2021 13:07 WIB

ACT Tasikmalaya Bantu Warga Terdampak Erupsi Semeru

Bantuan logistik akan mulai berkurang pada dua bulan pascabencana

Rep: bayu adji p/ Red: Hiru Muhammad
ACT Tasikmalaya melepas keberangkatan kendaraan yang membawa logistik untuk warga terdampak erupsi Gunung Semeru, Selasa (14/12).
Foto: bayu adji p
ACT Tasikmalaya melepas keberangkatan kendaraan yang membawa logistik untuk warga terdampak erupsi Gunung Semeru, Selasa (14/12).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA--Lembaga filantropi Aksi Cepat Tanggap (ACT) Tasikmalaya mengirimkan bantuan untuk warga terdampak erupsi Gunung Semeru, pada Selasa (14/12). Bantuan itu diperuntukkan kepada warga yang masih tinggal di posko pengungsian.

Kepala Cabang ACT Tasikmalaya, Taufik Perdana mengatakan, pihaknya mengirimkan bantuan sekitar 5 ton bahan pangan dan nonpangan. Bantuan pangan yang diberikan berupa beras, susu, air mineral, biskuit, alas tidur, tenda, terpal, dan baju baru layak pakai. "Update terkini, di sana ada masih ada sekitar 10 ribu pengungsi yang tersebar di 100 titik. Jadi para pengungsi masih perlu bantuan logistik," kata dia, Selasa. 

Baca Juga

Taufik mengatakan, bantuan logistik memang berlimpah hingga dua pekan pascabencana. Namun, berdasarkan pengalaman penanganan bencana yang dilakukan ACT, bantuan logistik akan mulai berkurang pada dua bulan pascabencana. Sementara, kemungkinan besar, warga terdampak erupsi Gunung Semeru akan lama tinggal di pengungsian. "Yang 10 ribu orang ini kemungkinan akan lama di pengungsian, karena rumah mereka tak bisa ditinggali. Sementara untuk rumah pengganti itu kan butuh waktu," kata dia. 

Untuk memenuhi kebutuhan warga selama tinggal di pengungsian, Taufik mengatakan, pihaknya telah membuat gudang logistik di Lumajang. Semua bantuan logistik dari ACT akan disimpan dan disalurkan dari gudang itu. 

Menurut Taufik, berdasarkan perhitungan tim ACT, stok logistik di gudang itu dapat mencukupi kebutuhan untuk empat bulan ke depan. "Jadi konsern kami sekarang adalah 10 ribu pengungsi yang kemungkinan akan lama di tempat pengungsian," kata dia.

Ia menambahkan, ACT Tasikmalaya kemungkinan besar akan kembali mengirimkan bantuan untuk warga terdampak erupsi Gunung Semeru. Namun, bantuannya untuk memperbaiki rumah serta sarana dan prasarana yang rusak.

Ia menyebutkan, ACT sudah membuat daftar sejumlah bangunan seperti masjid, sekolah, dan rumah, yang mengalami kerusakan. "Mungkin ke depan bantuannya bersifat untuk recoveri. Karena untuk bantuan pangan, kami estimasikan sudah cukup," ujar dia.

Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial, Dinas Sosial Kota Tasikmalaya, Nana, mengapresiasi aksi yang dilakukan ACT yang ikut membantu penanganan warga terdampak bencana erupsi Gunung Semeru. Sebab, menurut dia, penanganan bencana bukan semata tugas pemerintah, melainkan juga seluruh masyarakat. "Intinya aksi masyarakat seperti ini akan sangat didukung. Mudah-mudahan bisa terus berkelanjutan," kata dia.

Nana mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya juga berencana mengirimkan bantuan untuk warga terdampak erupsi Gunung Semeru. Saat ini, pihaknya sedang berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya terkait hal yang dibutuhkan. "Mudah-mudahan kami secepatnya memberikan bantuan. Kalau dari pemprov sudah ada bantuan," kata dia.

Nana berharap, kegiatan aksi sosial yang dilakukan ACT tak hanya dilakukan ketika terjadi bencana alam. Sebab, banyak masalah sosial yang juga memerlukan perhatian, termasuk di Kota Tasikmalaya. 

Ia mencontohkan, di Kota Tasikmalaya juga banyak masyarakat yang kurang mampu. "Ini juga perlu dibantu, seperti jompo dan disabilitas. Mudah-mudahan kami bisa berkoordinasi lebih naik lagi," ujar dia.

Sementara itu, Taufik mengatakan, penanganan bencana hanyalah salah satu kegiatan yang biasa dilakukan ACT Tasikmalaya. Ia menyebutkan, ACT Tasikmalaya juga kerap melakukan aksi sosial di wilayah Priangan Timur, termasuk Kota Tasikmalaya. "Kami di Tasikmalaya memiliki banyak program rutin, seperti pembagian pangan, pendampingan kesehatan, termasuk pembangunan rutilahu, masjid, dan lain-lain. Prnsip kami, yang jauh saja dibantu, apalagi yang dekat," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement