Ahad 19 Dec 2021 03:44 WIB

Strategi Daimler Pertahankan Market Share Mercedes Benz dalam Pasar Bus

Hingga akhir tahun Mercedes Benz terus melakukan pemenuhan kebutuhan bus

Rep: eric iskandarsjah z/ Red: Hiru Muhammad
logo Mercedes Benz (ilustrasi). Presiden Direktur PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI), Jung-Wo Park mengatakan, beragam langkah yang dilakukan Mercedes Benz berhasil membuat pabrikan Jerman ini tetap jadi dua besar dalam pasar bus Tanah Air.
Foto: Republika/ Wihdan
logo Mercedes Benz (ilustrasi). Presiden Direktur PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI), Jung-Wo Park mengatakan, beragam langkah yang dilakukan Mercedes Benz berhasil membuat pabrikan Jerman ini tetap jadi dua besar dalam pasar bus Tanah Air.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Industri bus merupakan salah satu industri yang cukup menjanjikan. Oleh karena itu, beberapa jenama seperti Mercedes Benz terus konsisten dalam melakukan perakitan dan pemasaran beragam chassis bus di Indonesia.

Meski pandemi juga membuat pasar bus tertekan, tapi kedua pemain besar itu tetap melakukan sejumlah langkah untuk tetap menjaga pangsa pasar. Presiden Direktur PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI), Jung-Wo Park mengatakan, beragam langkah yang dilakukan Mercedes Benz berhasil membuat pabrikan Jerman ini tetap jadi dua besar dalam pasar bus Tanah Air.

Baca Juga

"Kami optimistis tahun ini bisa membukukan market share sebesar 50 persen," kata Jung-Wo Park kepada Republika saat dijumpai di sela Luncheon Session with DCVI di Jakarta beberapa waktu lalu.

Per November 2021 sendiri, posisi penjualan Mercedes Benz berada pada level 420 unit. Lewat penjualan itu, Mercedes Benz telah mengantongi market share sebesar 48,6 persen.

Hingga akhir tahun, Mercedes Benz terus melakukan pemenuhan kebutuhan bus yang sempat tertunda oleh pandemi. Oleh karena itu, ia yakin nantinya Mercedes Benz bisa tutup buku dengan capaian market share 50 persen.

Artinya, diperkirakan, nantinya catatan penjualan 2021 ditutup dengan jumlah di atas 470 unit. Selanjutnya, tahun depan Mercedes Benz akan mulai memasarkan produk existing dengan mesin yang telah menerapkan standar Euro 4. Salain itu, pada 2022, Mercedes Benz juga fokus untuk melakukan uji coba untuk versi terbaru dari dua produk andalanya yakni OH 1526 dan OH 1626.

"Setelah itu, baru pada 2023 versi terbaru dari kedua produk itu mulai dipasarkan," ujarnya. Tapi, ia belum mengungkap improvement apa saja yang dihadirkan dalam OH 1526 dan OH 1626 versi terbaru tersebut.

Kedua produk rakitan Wanaherang, Bogor, Jawa Barat itu sendiri menjadi perhatian utama bagi Mercedes Benz karena jadi produk yang paling mendominasi penjualan. Mengingat, Mercedes Benz OH 1526 dan OH 1626 merupakan produk yang paling pas untuk memenuhi kebutuhan perusahaan transportasi yang bergerak dalam industri pariwisata maupun industri transportasi darat dalam kota dan antar kota.

Head of Product & Marketing DCVI, Faustina mengatakan, lewat sejumlah produk yang beragam sesuai dengan kebutuhan pasar, maka Mercedes Benz bisa terus berkontribusi dalam industri bus dengan pangsa pasar yang besar. Hal ini pun dibuktikan dengan adanya peningkatan pangsa pasar yang terjadi dalam beberapa tahun belakangan.

"Pada 2017, market share kami sekitar 29 persen. Kemudian, pada beberapa tahun berikutnya market share kami terus naik menjadi sekitar 37 persen hingga 48 persen," kata Faustina dalam disksui virtual yang digelar oleh Forum Wartawan Otomotif Indonesia (FORWOT) dan DCVI beberapa waktu lalu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement