Selasa 21 Dec 2021 12:18 WIB

Podcast Makin Digemari di Tengah Kecenderungan Screen Fatigue

Podcast bisa dinikmati sembari menjalankan berbagai aktivitas lain.

Red: Dwi Murdaningsih
Aplikasi NOICE.
Foto: Mahaka Radio Integra
Aplikasi NOICE.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Konten audio seperti podcast makin digemari belakangan ini. Sebab, podcast bisa dinikmati sembari menjalankan berbagai aktivitas lain (multitasking).

Di sisi lain, dalam dunia visual muncul masalah yang disebut screen fatigue atau eye strain. Platform konten audio streaming NOICE mencatat rata-rata penggunanya menghabiskan waktu untuk mendengarkan konten audio di aplikasi selama kurang lebih 60 menit setiap harinya. Konten ringan atau komedi yang paling digemari.

Baca Juga

CEO NOICE Rado Ardian, dalam pernyataan pers dikutip Selasa (21/12), mengatakan di tengah tren pertumbuhan konten audio, platform yang menghadirkan konten audio non musik berkualitas di Indonesia justru masih sangat terbatas. Pengguna, menurut Rado, lebih menggemari konten-konten yang ringan dan menghibur seperti Ha Ha Land, Onad Danang Meet Everybody, hingga genre religi seperti Berbeda tapi Bersama.

Digagas oleh para komika dan konten kreator seperti Bedu, Dicky Diffie, Rachel Cia, Mimin, dan Oki Rengga, podcast Ha Ha Land yang merupakan konten original & eksklusif NOICE ini mengangkat cerita parodi dari fenomena hiburan dan pop culture masa kini.

Bayangkan misalnya kompetisi idol yang mempertarungkan dua orang penyanyi harus dihentikan sementara karena salah satu peserta berbau menyengat. Pada podcast Ha Ha Land, 5 karakter unik ini bebas memparodikan apa saja yang mereka mau, dari film populer, acara televisi terkenal, seperti sinetron dan reality show, dan lainnya.

Sementara itu dalam dunia visual, konten-konten digital seperti video streaming juga menjadi gaya hidup selama pandemi.Namun, tanpa disadari, masyarakat kini menghadapi masalah baru yakni screen fatigue atau eye strain, yakni kelelahan mata akibat membaca atau melihat layar elektronik seperti handphone, komputer, atau TV terlalu lama.

Dilansir dari HBR, dokter mata asal Amerika Serikat Dr. Kara Hartl menyebutkan bahwa peningkatan kegiatan online sangat berdampak bagi kesehatan mata. Mata yang kering, pandangan kabur, sulit berkonsentrasi, dan terkadang sakit kepala ialah beberapa gejala dari screen fatigue tersebut.

Selain mengatur jarak dengan layar komputer, mengatur brightness maupun waktu istirahat untuk mengurangi screen fatigue, penggunaan format lain seperti audio dapat menjadi alternatif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement