Selasa 21 Dec 2021 20:28 WIB

Orang Tua Diminta tidak Takut Tetapi Waspada Omicron

Orang tua diminta waspada Omicron jelang libur Nataru.

Red: Nora Azizah
Orang tua diminta waspada Omicron jelang libur Nataru (Foto: Wisatawan memadati objek wisata Pantai Sanur saat liburan di Denpasar, Bali)
Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo
Orang tua diminta waspada Omicron jelang libur Nataru (Foto: Wisatawan memadati objek wisata Pantai Sanur saat liburan di Denpasar, Bali)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kadivwasmonev Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra meminta para orang tua agar mewaspadai varian baru COVID-19, Omicron, menjelang liburan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. "Situasi liburan kali ini dianggap dapat berdampak buruk bila kita tidak mewaspadai varian baru COVID-19, Omicron. Bukan berarti kita takut, namun alangkah baiknya bila diantisipasi terutama keselamatan anak-anak ketika menjalani liburan," kata dia melalui siaran pers diterima di Jakarta, Selasa (21/12).

Dalam liburan ini, keselamatan dan kesehatan anak harus diprioritaskan. "Tentunya tidak ada orang tua yang ingin anak-anaknya sakit ketika dalam perjalanan atau menikmati liburan," tuturnya. 

Baca Juga

Selain itu, orang tua juga diminta memerhatikan informasi BMKG mengenai perubahan iklim di tempat tempat wisata dan kondisi perjalanan yang akan ditempuh. Hal ini penting untuk mengantisipasi perubahan iklim saat menikmati liburan. Begitupun penanggung jawab tempat-tempat destinasi wisata, transportasi, fasilitas publik diminta untuk mendukung pemerintah dalam mencapai target vaksinasi COVID-19 untuk anak agar anak-anak dapat menjalani liburan dengan aman. 

Jasra menambahkan, anak-anak juga harus terbebas dari segala bentuk eksploitasi di tempat-tempat wisata karena kurangnya aspek keselamatan, berdesakan, antrean panjang, kemungkinan terpisah dari orang tua di tempat wisata dan potensi terjadinya situasi darurat di tempat wisata.

"Hal-hal tersebut harus menjadi perhatian pemilik wisata selama liburan Natal dan Tahun Baru kali ini. Karena seringnya peristiwa di tempat destinasi wisata dan hiburan menelan korban yang tidak perlu jika diantisipasi sejak awal," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement