Kamis 23 Dec 2021 18:45 WIB

Viral Syuting Sinetron di Pengungsian Semeru, Ini Kata BNPB

Bupati Lumajang menegaskan syuting sinetron di posko pengungsian Semeru tak berizin.

Rep: Febryan. A, Wilda Fizriyani, Nawir Arsyad Akbar/ Red: Andri Saubani
Anak-anak bermain bola di pos pengungsian erupsi Gunung Semeru di Penanggal, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (11/12). Belakangan beredar viral video proses syuting sinetron di lokasi pengungsian erupsi Semeru yang menuai kecaman publik.
Foto: Antara/Budi Candra Setya
Anak-anak bermain bola di pos pengungsian erupsi Gunung Semeru di Penanggal, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (11/12). Belakangan beredar viral video proses syuting sinetron di lokasi pengungsian erupsi Semeru yang menuai kecaman publik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) buka suara terkait berlangsungnya syuting sinetron di lokasi pengungsian bencana erupsi gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur. BNPB amat menyayangkan adanya kegiatan tersebut dan meminta warga tak melakukan wisata bencana.

"Pengambilan video syuting sinetron di lokasi bencana maupun di pengungsian, apalagi pada saat masih berlakunya status tanggap darurat tentu sangat disayangkan," kata Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam siaran persnya, Kamis (23/12).

Baca Juga

Abdul mengatakan, kegiatan syuting itu seharusnya tidak dilakukan di tengah masyarakat yang masih berada di pengungsian akibat bencana. Terlebih lagi, kegiatan tanggap darurat masih berlangsung di sekitar lokasi pengungsian.

"BNPB mengimbau berbagai pihak untuk menghormati dan berempati kepada masyarakat terdampak bencana dan tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang bukan prioritas pada saat tanggap darurat," ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, BNPB juga mengimbau warga untuk tidak melakukan wisata bencana, khususnya di wilayah yang terdampak langsung awan panas guguran pada 4 Desember lalu. Hal ini semata-mata dilakukan agar kegiatan-kegiatan dalam fase tanggap darurat dapat berjalan dengan lancar.

BNPB, kata Abdul, berharap agar kegiatan syuting sinetron dan wisata bencana tak terjadi lagi di masa yang akan datang. Ia meminta masyarakat untuk lebih mengedepankan dukungan moril dan materil guna meringankan beban korban terdampak bencana.

Sebelumnya, sebuah video kegiatan syuting sinetron viral di media sosial (medsos). Video tersebut dilaksanakan di posko pengungsian di Lapangan Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur (Jatim). Kegiatan ini menimbulkan reaksi kecaman dari berbagai kalangan termasuk relawan.

Relawan bernama Sukaryo menilai pelaksanaan syuting di lokasi bencana tidak patut dilakukan. "Ini bencana bukan drama, jangan jadikan bencana sebuah drama," tulis pria disapa Cakyo ini dalam unggahan di Instragram pribadinya, @cakyo_saversemeru.

 

Beberapa hari sebelum video syuting itu viral, ada pula video viral yang memperlihatkan muda-mudi berwisata di lokasi bencana erupsi Semeru. Kecaman pun mengalir deras dari netizen.

Untuk diketahui, bencana erupsi Semeru menewaskan 51 orang. Terdapat pula 10.539 jiwa yang tersebar di 409 titik pengungsian, berdasarkan data BNPB. Adapun status tanggap darurat erupsi Semeru berlangsung hingga 24 Desember 2021.

Bupati Lumajang Thoriqul Haq menegaskan, tidak pernah memberikan izin proses syuting sinetron di posko pengungsian bencana erupsi Gunung Semeru. Sebab itu, dia akan berkoordinasi dahulu secara internal untuk membahas masalah tersebut.

"Karena kegiatan itu tidak ada izin, tidak ada surat izin yang keluar baik dari Pemkab, Polres atau Dansatgas," ucap Cak Thoriq sapaan akrab bupati saat dihubungi Republika, Kamis (23/12).

Sejauh ini, kata Cak Thoriq, tahapannya masih proses pengajuan dari pihak PH. Pengajuan ini bertujuan supaya dinas terkait dapat berkoordinasi dengan pihak yang berkeputusan.

Dengan adanya kasus ini, Cak Thoriq mengungkapkan, kemungkinan akan ada pemberian sanksi. "Ya (akan diberikan sanksi), segera saya selesaikan di internal," jelasnya singkat.

Anggota Komisi VIII DPR Bukhori Yusuf mengaku geram mendapati kabar terkait tempat pengungsian korban erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur, yang dijadikan lokasi syuting sinetron. Ia menilai hal itu tidak etis dan meminta setiap pihak menunjukan empati terhadap korban bencana.

"Sangat tidak etis di tengah suasana batin masyarakat yang sedang berkabung karena kehilangan sanak keluarga, tempat tinggal, mata pencaharian, bahkan semua itu, namun didapati ada pihak yang memanfaatkan kondisi tersebut demi meraup keuntungan," ujar Bukhori kepada wartawan, Kamis (23/12).

Tindakan mengeksploitasi bencana untuk keuntungan sendiri adalah hal yang tidak bisa diterima oleh nurani dan akal sehat publik. Walaupun pihak rumah produksi berdalih bahwa tindakan tersebut adalah wujud dukungan moril bagi korban.

"Tindakan itu bahkan bisa disebut eksploitasi bencana untuk kepentingan materiil semata. Padahal agama dan budaya kita mengajarkan untuk saling berempati dan bahu membahu dalam menghadapi musibah apapun yang menimpa siapapun," ujar Bukhori.

 

photo
Kronologi Semeru meletus. - (republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement