Ahad 26 Dec 2021 16:02 WIB

Pemanfaatan Big Data dan Cloud Computing untuk Software Developer

Prodi RPL Universitas BSI gelar webinar Jadi Software Developer Andal

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Program studi (prodi) Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) menggelar webinar dengan tema Menjadi Software Developer Andal dengan Pemanfaatan Teknologi Big Data dan Cloud Computing, Kamis (23/12). Acara ini menghadirkan Agus Budi Raharjo, selaku Co-Founder Profio Teknova Indonesia.
Foto: UBSI
Program studi (prodi) Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) menggelar webinar dengan tema Menjadi Software Developer Andal dengan Pemanfaatan Teknologi Big Data dan Cloud Computing, Kamis (23/12). Acara ini menghadirkan Agus Budi Raharjo, selaku Co-Founder Profio Teknova Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cloud Computing Big Data memiliki hubungan yang saling melengkapi. Pengolahan dan pemrosesan big data membutuhkan cloud computing sebagai platformnya. Nilai serta hukum yang dicakup oleh big data, dapat membuat cloud computing terintegrasi lebih baik dengan aplikasi industri dan memainkan peran yang lebih besar.

Hal ini membuat program studi (prodi) Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) menggelar webinar dengan tema ‘Menjadi Software Developer Andal dengan Pemanfaatan Teknologi Big Data dan Cloud Computing’, Kamis (23/12). Acara ini menghadirkan Agus Budi Raharjo, selaku Co-Founder Profio Teknova Indonesia.

Agus menjelaskan bahwa, big data belum dipahami oleh banyak orang, namun manfaat big data telah banyak dirasakan pengguna internet yang sering mengakses informasi. Big data dapat diartikan sebagai kumpulan data yang sangat besar, kompleks dan selalu bertambah seiring waktu. 

“Data ini dihasilkan dari aktivitas kita saat berinternet. Contohnya saja informasi pribadi seperti nama, alamat, nomor telepon, tanggal lahir secara sederhana. Namun, seiring penggunaan sosial media, marketplace, hingga mesin pencari yang kita gunakan sehari-hari dapat menghasilkan data sekitar 2,5 quintillion bytes setiap harinya. Dari sinilah, pentingnya kemampuan mengelola big data secara baik,” ujarnya dalam rilis yang diterima, Jumat (24/12). 

Big data terbagi menjadi dua kategori yaitu operational big data technologies dan analytical big data technologies. Pertama, operational big data technologies berguna untuk mengolah data yang dihasilkan dari aktivitas harian, transaksi online, hingga digunakan sebagai masukan kategori berikutnya. 

“Sedangkan analytical big data technologies lebih kompleks, karena mengolah data yang masuk untuk mendapatkan luaran yang bernilai. Contoh operational big data adalah tiket online, online shopping seperti harbolnas, cuci gudang. Sedangkan contoh pada analytical big data adalah stock marketing, crypto, ramalan cuaca, NASA atau SpaceX data,” imbuhnya.

Sementara itu, Ahmad Setiadi, selaku kaprodi RPL Universitas BSI menanggapi bahwa konsep big data ini, dapat menambah wawasan mahasiswa untuk mengelola semua data yang dihasilkan dan mengolahnya dengan cara yang tepat. Sehingga dapat memberikan value. 

“Lewat webinar pemanfaatan teknologi big data dan cloud computing ini, mahasiswa diajak untuk memahami konsep big data dan cloud computing yang dapat membantu mereka memiliki wawasan dan keterampilan menjadi software developer,” tutup Adi Setiadi. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement