Ahad 26 Dec 2021 17:27 WIB

Hadapi Pemulihan Ekonomi, Sektor Properti Perlu Lakukan Ini

Inovasi dapat dilakukan dengan membangun rumah yang fungsional yang terjangkau

Red: Hiru Muhammad
Sektor properti mulai pulih pada Semester II/2021 dan rumah tapak tetap menjadi favorit pilihan masyarakat. Tampak salah satu unit show Cendana Parc Lippo Karawaci Tangerang.
Foto: dok cendana parc
Sektor properti mulai pulih pada Semester II/2021 dan rumah tapak tetap menjadi favorit pilihan masyarakat. Tampak salah satu unit show Cendana Parc Lippo Karawaci Tangerang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pengamat properti senior, Panangian Simanungkalit memprediksi kinerja sektor properti di tahun 2022 akan positif  terlebih dengan membaiknya kondisi perekonomian Indonesia. “Properti adalah gerbong lokomotif bagi perekonomian suatu negara.  Apabila di tahun 2022 ekonomi Indonesia bisa bertumbuh di atas 5 persen maka sektor properti akan tumbuh hingga 15 persen terutama didukung rumah tapak,” katanya.

Melihat hal tersebut maka target pertumbuhan ekonomi nasional 5 persen diperkirakan dapat tercapai, seiring dengan meningkatnya kinerja sektor properti. Namun, langkah lain yang dibutuhkan adalah inovasi dalam menawarkan produk ke pasaran. Memberi kesempatan bagi lebih banyak orang untuk dapat memiliki rumah merupakan langkah positif. 

Baca Juga

Hal itu dapat dilakukan dengan inovasi membuat desain rumah yang indah dan fungsional dengan harga terjangkau. "Kami memperhatikan kebutuhan konsumen dengan gaya hidup new normal dan kami mencocokan desain rumah dengan kebutuhan tersebut,” kata CEO PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) John Riady dalam keterangan tertulisnya, Ahad (25/12). 

Inovasi yang dilakukan LPKR dalam menciptakan hunian terjangkau yang memenuhi kebutuhan pasar terbukti dari peluncuran Cendana Homes Series pertama pada 11 Juli 2020 yang berhasil menoreh prestasi di tengah masa pandemi dengan total 324 unit sold out dalam waktu 4 jam dan mengalami oversubscribed. Hingga Semester II/2021, LPKR terus meluncurkan 8 klaster Cendana Homes Series dan 2 klaster komersial. Keberhasilan strategi ini membuahkan angka pra penjualan sebesar Rp4,2 triliun bagi LPKR dan melampaui target sebelum menutup tahun 2021. 

"Filosofi keberhasilan bisnis kami adalah untuk memberi manfaat kepada masyarakat untuk mempermudah kehidupan," katanya. Pihaknya menciptakan value dan wealth bagi konsumen melalui kepemilikan rumah yang merupakan tabungan terbesar bagi keluarga.

Misalnya konsumen membeli rumah dengan skema cicilan maka dalam jangka waktu 10 tahun cicilan rumah akan selesai dan saat itu harga rumah sudah berlipat ganda. "Rumah itu menjadi berharga karena menjadi sebuah kebanggaan bagi seluruh keluarga dan secara price value sudah menjadi investasi yang sangat baik.” ujar John.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement