Hampa Tanpa Republika

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Fakhruddin

Hampa Tanpa Republika. Koran Republika
Hampa Tanpa Republika. Koran Republika | Foto: Republika

REPUBLIKA.CO.ID,Oleh: Silvy Dian Setiawan/Jurnalis Republika

Dua puluh sembilan tahun Republika tak berhenti menemani pembaca setianya. Berbagai pasang surut pun telah dilalui Republika hingga di milad ke-29 tahun pada 4 Januari 2022.

Di saat kemajuan teknologi informasi dan komunikasi terus membayangi, Republika juga terus berbenah dan berusaha beradaptasi. Masuk ke platform digital, namun edisi cetaknya terus dipertahankan hingga saat ini.

Bahkan, masih banyak pembaca setia yang masih membaca edisi cetak Republika. Tidak hanya bertahun-tahun, namun masih banyak pembaca yang setia menjadikan Republika sebagai 'pencerah' hingga lebih dari sepuluh tahun.

Baca Juga

Salah satunya warga Kota Yogyakarta, Agus Hanafi (69) yang sudah lebih dari 10 tahun berlangganan surat kabar Republika. Awal memutuskan untuk berlangganan koran, Hanafi sendiri tidak langsung berlangganan dengan Republika.

Hanafi merasa ada yang kurang dan hampa saat dia membaca salah satu surat kabar yang cukup ternama di Indonesia dan ia pun mencoba membaca Republika. Di Republika, Hanafi awalnya tertarik dengan konten-konten Islam, terutama yang diterbitkan di tiap Jumat.

Hanafi merasa konten yang ada di Republika pas dengan kebutuhannya akan informasi. Selain dengan konten berita terupdate, Republika juga dinilai lebih lengkap dengan konten-konten Islamnya.

Konten-konten tersebut seperti Dialog Jumat hingga Islam Digest. Konten tersebut menjadi nilai lebih yang menjadikan pembaca beralih untuk membaca Republika dan menjadi pembaca setia.

"Bobot beritanya (Republika) tidak kalah dengan yang lain. Republika sangat pas untuk keperluan saya," kata Hanafi kepada Republika melalui sambungan telepon, Senin (27/12).

Lebih dari satu dekade berlangganan Republika, Hanafi yang masih aktif bekerja di kantor notaris tersebut menilai informasi di Republika lebih lengkap dari surat kabar lainnya. Khusus untuk konten-konten Islam yang disuguhkan Republika, juga menjadi wahana untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi Hanafi.

"Keunggulannya Republika yang membuat saya terus membaca Republika memang dari konten agamanya," ujar Hanafi.

Tidak berbeda dengan Hanafi, Damami (66) juga tertarik membaca Republika awalnya dikarenakan sebagian konten-kontennya membahas tentang agama. Damami yang juga warga Kota Yogyakarta ini mengaku, bahasa yang digunakan Republika juga sangat baik.

Tidak heran Harian Republika sudah beberapa kali mendapatkan penghargaan sebagai surat kabar dengan penggunaan Bahasa Indonesia terbaik dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

"Bahasanya bagus, lengkap terutama yang Islam Digest dan Dialog Jumat, ada konten yang tanya jawab, up to date, saya senang sama konten-kontennya," kata ibu dua anak tersebut.

Damami pun menceritakan awal mula ia dan keluarganya berlangganan Republika. Suami Damami yang mulanya mengambil inisiatif untuk berlangganan Republika.

Bahkan, keluarganya sudah berlangganan sejak di tahun pertama Republika terbit yakni pada tahun 1993. Artinya, Damami sudah berlangganan Republika selama 29 tahun lamanya.

"Waktu itu bapak (suami Damami) masih berprofesi sebagai dosen," ujar Damami.

Suaminya yang saat ini berusia 70 tahun juga senang menyimpan konten-konten Islam yang ada di surat kabar Republika. Konten-konten ini tidak hanya dijadikan sebagai koleksi.

Namun, konten-konten tersebut dijadikan oleh suaminya sebagai bahan untuk mengisi pengajian. Saat ini, suami Damami aktif mengisi pengajian setelah pensiun sebagai dosen.

Selain itu, suami Damami juga aktif menyumbangkan tulisan-tulisan keagamaan di media lain seperti Suara Muhammadiyah. "Bapak senang menulis dan sedang dengan isi-isi di Koran Republika. Di samping berita lain, (yang konten Islam) disimpan sama bapak, bisa untuk ngisi pengajian," jelasnya.

Damami pun juga senang dengan konten-konten kuliner hingga konten yang membahas tentang 'kekinian' seperti konten Gen-I. Terlebih konten-konten Gen-I ini membahas terkait kaum millennial.

"Walaupun sudah di umur segini, tapi tetap harus belajar banyak dan membaca tentang kaum millennial," katanya.

Di usianya yang sudah dewasa ini, Republika diharapkan tetap menemani pembaca-pembaca setianya. Tentunya, dengan mengedepankan konten-konten yang bermanfaat dan up to date.

Terkait


Republika Serahkan Donasi untuk Anak Yatim Piatu Terdampak Covid-19

Retizen.id Gelar Content Challenge, Yuk Ikutan!

Dua Wartawati Republika Raih Penghargaan Jurnalistik Bank Indonesia 2021

Donasi Yayasan Allianz Peduli Bagi Anak Yatim

Launching Buku Terbaru Prof Haedar Nashir

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark