Selasa 28 Dec 2021 12:15 WIB

Sky Bridge Hubungkan Stasiun Bogor dan Paledang

Pelayanan penumpang antara Stasiun Bogor dengan Paledang akan dihubungkan sky bridge.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Direktur Prasarana Perkeretaapian pada Ditjen Perkeretaapian, Harno Trimadi di proyek double track Bogor-Sukabumi, Senin (27/12).
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Direktur Prasarana Perkeretaapian pada Ditjen Perkeretaapian, Harno Trimadi di proyek double track Bogor-Sukabumi, Senin (27/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Progres pengerjaan proyek double track atau jalur ganda Bogor-Sukabumi telah mencapai sekitar 90 persen. Rencananya, pada 2022, dilakukan lelang untuk pembangunan jembatan layang atau sky bridge yang akan menghubungkan Stasiun Bogor dan Stasiun Paledang di Kota Bogor.

“Kalau Stasiun Bogor harapan kami di 2022 kita sudah lelangkan. Untuk menghubungkan Stasiun Bogor dengan Paledang,” ujar Direktur Prasarana Perkeretaapian pada Ditjen Perkeretaapian, Harno Trimadi, ketika ditanya terkait rencana pembangunan sky bridge, Senin (27/12).

Harno menjelaskan, saat ini pihaknya bersama arsitektur lokal tengah membahas desain dari sky bridge tersebut. Dimana, dia menerima, permintaan agar desain sky bridge harus ramah lingkungan.

“Kita lagi bahas, bekerja sama dengan arsitek supaya desain sky bridge-nya ada corak Bogornya,” tuturnya.

Sebelumnya, Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Wilayah Jawa Bagian Barat, Erni Basri, mengatakan, nantinya pelayanan penumpang antara Stasiun Bogor dengan Stasiun Paledang akan dihubungkan dengan sky bridge. Namun, wacana untuk menyatukan Stasiun Paledang dan Stasiun Bogor masih dalam pembahasan.

“Saat ini perencanaan Double track hanya sampai Paledang saja, pelayanan penumpang yang terhubung dengan Stasiun Bogor menggunakan Sky Bridge. Wacana menyatukan Stasiun Paledang dan Stasiun Bogor masih dilakukan pembahasan dengan pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA), Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Barat (BTP JABAR), dan PT. Kereta Api Indonesia (KAI),” ujar Erni Basri kepada Republika beberapa waktu lalu.

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَدَخَلَ الْمَدِيْنَةَ عَلٰى حِيْنِ غَفْلَةٍ مِّنْ اَهْلِهَا فَوَجَدَ فِيْهَا رَجُلَيْنِ يَقْتَتِلٰنِۖ هٰذَا مِنْ شِيْعَتِهٖ وَهٰذَا مِنْ عَدُوِّهٖۚ فَاسْتَغَاثَهُ الَّذِيْ مِنْ شِيْعَتِهٖ عَلَى الَّذِيْ مِنْ عَدُوِّهٖ ۙفَوَكَزَهٗ مُوْسٰى فَقَضٰى عَلَيْهِۖ قَالَ هٰذَا مِنْ عَمَلِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ عَدُوٌّ مُّضِلٌّ مُّبِيْنٌ
Dan dia (Musa) masuk ke kota (Memphis) ketika penduduknya sedang lengah, maka dia mendapati di dalam kota itu dua orang laki-laki sedang berkelahi; yang seorang dari golongannya (Bani Israil) dan yang seorang (lagi) dari pihak musuhnya (kaum Fir‘aun). Orang yang dari golongannya meminta pertolongan kepadanya, untuk (mengalahkan) orang yang dari pihak musuhnya, lalu Musa meninjunya, dan matilah musuhnya itu. Dia (Musa) berkata, “Ini adalah perbuatan setan. Sungguh, dia (setan itu) adalah musuh yang jelas menyesatkan.”

(QS. Al-Qasas ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement