Rabu 05 Jan 2022 23:28 WIB

KPAI: Lima Juta Anak di Indonesia Belum Punya Akta Lahir

KPAI mendorong pemerintah untuk mencapai target lima juta anak dapat akta lahir.

Red: Qommarria Rostanti
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendorong pemerintah untuk mencapai target lima juta anak untuk mendapatkan akta kelahiran (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendorong pemerintah untuk mencapai target lima juta anak untuk mendapatkan akta kelahiran (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendorong pemerintah untuk mencapai target lima juta anak untuk mendapatkan akta kelahiran. 

"Ada sebanyak lima juta anak di Indonesia yang belum memiliki akta lahir," kata Kadivwasmonev KPAI, Jasra Putra, melalui siaran pers, di Jakarta, Rabu (5/1/2022).

Baca Juga

Jasra mengatakan, pemerintah Indonesia memiliki target dalam Rancangan Perencanaan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 terkait pemenuhan hak sipil anak atas kepemilikan akta kelahiran sebanyak 100 persen. Target capaian 2021 berdasarkan RPJMN lima tahunan tersebut sebanyak 95 persen dari jumlah anak 83.892.229 orang.

Data Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri bulan Juli 2021 menyampaikan capaian akta lahir anak sebanyak 78.427. 943 (93,49 persen) anak usia 0-17 tahun. Sedangkan kepemilikan Kartu Identitas Anak (KIA) telah mencapai sebanyak 27.914.960 anak (36,87 persen).

"Jika dilihat selisih data target tersebut dengan capaian yang sudah dilakukan, maka ada sebanyak 5.464.286 anak di Indonesia yang belum memiliki akta lahir. Sedangkan untuk KIA masih perlu upaya ekstra untuk mencapainya," katanya.

Capaian akta lahir di beberapa provinsi masih di bawah target nasional 95 persen diantaranya Provinsi Aceh, Provinsi Maluku, Provinsi Maluku Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Provinsi Sulawesi Barat, Provinsi Sulawesi Tengah, Provinsi Sumatra Utara, Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement