Kamis 06 Jan 2022 08:42 WIB

Diancam Ferdinand karena Lapor ke Bareskrim, Haris: Nyawa Saya Pertaruhkan

Haris Pertama ingatkan Ferdinand Hutahaean jangan jemawa karena ada beking.

Red: Erik Purnama Putra
Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Haris Pertama melaporkan Ferdinand Hutahaean ke Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (5/1).
Foto: @knpiharis
Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Haris Pertama melaporkan Ferdinand Hutahaean ke Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (5/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama melaporkan cicitan (tweet) pegiat media sosial Ferdinand Hutahaean ke Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (5/1). Haris melaporkan Ferdinand atas cicitan 'Allahmu lemah, Allahku luar biasa'.

Ferdinand pun mengancam Haris bakal melaporkan balik ke polisi. "Sebagai warga negara yang baik, saya akan mengikuti dengan baik proses hukum laporan yang dilakukan. Dan saya juga akan melawan dengan melaporkan balik pelapor karena telah memfitnah saya dan menyeret-nyeret saya kepada sebuah situasi yang tidak saya lakukan!," kata Ferdinand melalui akun Twitter, @FerdinandHaean3, di Jakarta, Rabu.

Baca Juga

Haris pun tidak gentar dengan ancaman Ferdinand. Dia pun mengingatkan Ferdinand agar tidak merasa sombong karena memiliki bekingan kekuasaan sehingga tidak tersentuh hukum.

"Silakan kau @FerdinandHaean3 laporkan saya dan DPP KNPI. Kau pikir saya takut? Sudah salah saja kau masih mengancam orang. Sadar kau @FerdinandHaean3, jangan menjadi jemawa karena ada beking. Ingat nama saya Haris Pertama, demi menjaga keutuhan NKRI, nyawa saya pertaruhkan," kata Haris lewat akun Twitter, @knpiharis di Jakarta, Kamis (6/1). Republika sudah meminta izin untuk mengutip cicitan tersebut.

Haris pun menjelaskan, KNPI berkewajiban untuk menjaga harmoni dalam perbedaan berdasarkan spirit Bhinneka Tunggal Ika. Karena itu, laporan ke Bareskrim Polri bukan semata bertujuan memenjarakan Ferdinand, melainkan untuk mengawal persatuan NKRI. Haris pun mendorong aparat untuk bertindak tegas dan cepat menciduk Ferdinand.

"Tujuan pelaporan ini bukan hanya untuk memenjarakan orang, siapa pun dia. Tetapi ingin agar aparat hukum bertindak cepat dan adil terhadap siapa pun yang melakukan hal-hal yang berpotensi merusak persatuan nasional dan menimbulkan keonaran yang berbau SARA. Tangkap Ferdinand," kata Haris.

Sebelumnya, Ferdinand membuat status kontroversial yang membuatnya digeruduk warganet. Status yang sudah dihapus tersebut dibuat pada Selasa, 4 Januari 2022 pukul 10.54 WIB. "Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa, maha segalanya, Dialah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu dibela," ujar Ferdinand.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement