Jumat 07 Jan 2022 11:49 WIB

Enam Meninggal, Wapres Instruksikan Penanganan Segera Banjir Jayapura

Enam korban meninggal dunia telah dievakuasi oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) Polda Papua

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wakil Presiden RI KH Maruf Amin. Wakil Presiden Ma'ruf Amin menginstruksikan jajaran pemerintah daerah, Kementerian Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) berkoodinasi dengan BNPB segera melakukan penanganan banjir yang terjadi di Kota Jayapura, Papua, Jumat (7/1)
Foto: Edwin Dwi Putranto/Republika
Wakil Presiden RI KH Maruf Amin. Wakil Presiden Ma'ruf Amin menginstruksikan jajaran pemerintah daerah, Kementerian Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) berkoodinasi dengan BNPB segera melakukan penanganan banjir yang terjadi di Kota Jayapura, Papua, Jumat (7/1)

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin menginstruksikan jajaran pemerintah daerah, Kementerian Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) berkoodinasi dengan BNPB segera melakukan penanganan banjir yang terjadi di Kota Jayapura, Papua, Jumat (7/1).

Data yang dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga Jumat pukul 09.30 WIB, hujan lebat juga memicu terjadinya tanah longsor dan mengakibatkan enam orang meninggal dunia.

"Penanggulangan bencananya yang kita minta dari Kemensos supaya segera, kemudian dari BNPB untuk menanggulangi korban dan juga dibantu oleh TNI/Polri supaya segera ditangani mereka yang terkena bencana itu bisa ditangani dengan baik, pengungsi dan yang lain," ujar Wapres di sela kunjungan kerja ke Sulawesi Tengah, Jumat (7/1)

Saat ini, enam korban meninggal dunia telah dievakuasi oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) Polda Papua. Dari total korban jiwa, tiga orang telah diidentifikasi,  sedangkan sisanya masih dalam proses identifikasi.

Wapres pun mendorong penanganan jangka panjang untuk mengatasi bencana-bencana hidrometeorologi yang terjadi di berbagai daerah, termasuk Jayapura. Salah satunya, mengantisipasi sumber sumber yang menyebabkan terjadinya banjir dan meminimalkan banjir.

"Kemudian (membuat) masyarakat lebih siap kalau terjadi banjir. Banjir diminimalisir kemudian kesiapan masyarakat dalam menghadapi banjir, Bahkan bencana, jadi kita siap selalu menghadapi bencana," ujar Wapres.

Ia mengingatkan, Indonesia merupakan bagian negara yang memiliki potensi kebencanaan tinggi. Karena itu, antisipasi dan mitigasi bencana harus terus dilakukan.

"Kita antisipasi supaya lebih, mungkin selama ini kurang kita perhitungkan seperti di Jayapura, tapi ternyata ini juga terjadi banjir, itu harus di tata perencanaan pembangunan kotanya dan juga kesiapan masyarakatnya," katanya.

Dalam rilis BNPB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jayapura juga mencatat sebanyak 500 orang mengungsi ke rumah kerabat terdekat. Sampai saat ini, BPBD masih melakukan evakuasi warga yang terjebak banjir menggunakan 3 perahu karet serta 1 truk serbaguna untuk evakuasi warga terdampak longsor.

Kondisi mutakhir saat ini hujan ringan masih mengguyur wilayah Kecamatan Abepura, Kota Jayapura. BPBD melaporkan banjir berangsur surut namun listrik masih dalam kondisi padam.

Banjir dan longsor yang melanda beberapa distrik atau kecamatan di Kota Jayapura, Provinsi Papua terjadi sejak Kamis malam (6/1) sekitar pukul 22.00 WIT. Distrik terdampak meliputi Distrik Jayapura Utara, Jayapura Selatan, Abepura, Heram dan Muara Tami. BNPB terus memonitor dan berkoordinasi dengan BPBD setempat terkait giat tanggap darurat.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاتَّبَعُوْا مَا تَتْلُوا الشَّيٰطِيْنُ عَلٰى مُلْكِ سُلَيْمٰنَ ۚ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمٰنُ وَلٰكِنَّ الشَّيٰطِيْنَ كَفَرُوْا يُعَلِّمُوْنَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَآ اُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوْتَ وَمَارُوْتَ ۗ وَمَا يُعَلِّمٰنِ مِنْ اَحَدٍ حَتّٰى يَقُوْلَآ اِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۗ فَيَتَعَلَّمُوْنَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُوْنَ بِهٖ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهٖ ۗ وَمَا هُمْ بِضَاۤرِّيْنَ بِهٖ مِنْ اَحَدٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗ وَيَتَعَلَّمُوْنَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ ۗ وَلَقَدْ عَلِمُوْا لَمَنِ اشْتَرٰىهُ مَا لَهٗ فِى الْاٰخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ ۗ وَلَبِئْسَ مَاشَرَوْا بِهٖٓ اَنْفُسَهُمْ ۗ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ
Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman. Sulaiman itu tidak kafir tetapi setan-setan itulah yang kafir, mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babilonia yaitu Harut dan Marut. Padahal keduanya tidak mengajarkan sesuatu kepada seseorang sebelum mengatakan, “Sesungguhnya kami hanyalah cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kafir.” Maka mereka mempelajari dari keduanya (malaikat itu) apa yang (dapat) memisahkan antara seorang (suami) dengan istrinya. Mereka tidak akan dapat mencelakakan seseorang dengan sihirnya kecuali dengan izin Allah. Mereka mempelajari sesuatu yang mencelakakan, dan tidak memberi manfaat kepada mereka. Dan sungguh, mereka sudah tahu, barangsiapa membeli (menggunakan sihir) itu, niscaya tidak akan mendapat keuntungan di akhirat. Dan sungguh, sangatlah buruk perbuatan mereka yang menjual dirinya dengan sihir, sekiranya mereka tahu.

(QS. Al-Baqarah ayat 102)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement