Jumat 07 Jan 2022 19:41 WIB

30 Sekolah di Kudus Jadi Percontohan Penerapan Kurikulum Prototipe

Sekolah yang nantinya menerapkan kurikulum tersebut diprioritaskan sekolah penggerak.

Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Anak Sekolah. Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Kudus, Jawa Tengah menyiapkan 30 sekolah tingkat PAUD hingga SMP sebagai sekolah percontohan penerapan kurikulum prototipe.
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Anak Sekolah. Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Kudus, Jawa Tengah menyiapkan 30 sekolah tingkat PAUD hingga SMP sebagai sekolah percontohan penerapan kurikulum prototipe.

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Kudus, Jawa Tengah menyiapkan 30 sekolah tingkat PAUD hingga SMP sebagai sekolah percontohan penerapan kurikulum prototipe. Dari 30 sekolah tersebut, meliputi tujuh Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), 20 SD, dan tiga SMP.

"Nantinya juga ada kuota dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi," kata Kepala Sub Koordinator Kurikulum Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kudus Afri Shofianingrum, Jumat (7/1/2022).

Baca Juga

Ia mengungkapkan sekolah yang nantinya menerapkan kurikulum tersebut diprioritaskan sekolah penggerak. Sebelum pelaksanaan, ada bimbingan khusus, antara lain kepala sekolah, guru, dan manajemen sekolah.

Ia menjelaskan dengan kurikulum prototipe tersebut siswa dan guru dituntut berinovasi dan kreatif. Kurikulum tersebut juga penyempurnaan dari Kurikulum 2013 sehingga guru tidak perlu khawatir akan ada pendalaman tentang kurikulum prototipe.

Masing-masing guru harus mengetahui kompetensi dan bakat siswa dalam penerapan kurikulum prototipe tersebut karena nantinya menjadi fokus utama. Ia mengatakan nantinya tidak ada pemaksaan terhadap siswa harus masuk jurusan tertentu.

Siswa yang memiliki bakat di bidang seni dan olahraga juga harus didorong penuh terkait dengan bakat itu. Tahapan yang sedang berjalan terkait dengan penerapan kurikulum prototipe tersebut, kata Afri, masih sosialisasi ke sejumlah sekolah yang menjadi prioritas.

Menanggapi adanya kurikulum baru, Kepala SD 1 Jati Kulon Sri Wahyuningsih mengakui kurikulum tersebut masih tahap pengenalan. Pihak sekolah juga baru sebatas mendapat gambaran umum dan belum sampai tahap teknis pelaksanaan.

Sebelumnya, kata dia, SD 1 Jati Kulon memang mendapatkan penjadwalan pelaksanaan sosialisasi kurikulum prototipe, sehingga guru juga belum memahaminya secara mendalam. Meskipun demikian, kata dia, sekolahnya siap menjadi sekolah percontohan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement