Jumat 07 Jan 2022 20:25 WIB

Hadapi Omicron, Infrastruktur dan SDM Kesehatan Jateng Disiagakan

Pemprov Jateng mengefektifkan tes genom sequencing pada kasus Covid-19

Rep: bowo pribadi/ Red: Hiru Muhammad
Petugas medis memeriksa kesehatan warga menggunakan alat Karada Scan (alat monitor komposisi badan) saat pelaksanaan program Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) di kawasan Pasar Kliwon Temanggung, Jateng, Kamis (16/12/2021). Dinas kesehatan setempat melalui program Germas mengampanyekan pentingnya menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19 dan memberikan pelayanan pemeriksaan kesehatan gratis bagi pengunjung pasar.
Foto: Antara/Anis Efizudin
Petugas medis memeriksa kesehatan warga menggunakan alat Karada Scan (alat monitor komposisi badan) saat pelaksanaan program Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) di kawasan Pasar Kliwon Temanggung, Jateng, Kamis (16/12/2021). Dinas kesehatan setempat melalui program Germas mengampanyekan pentingnya menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19 dan memberikan pelayanan pemeriksaan kesehatan gratis bagi pengunjung pasar.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG—Langkah- langkah untuk mencegah penyebaran varian baru Omicron terus dilakukan di daerah, tak terkecuali di Jawa Tengah. Pemerintah Provinsi (Pemprov)  Jawa Tengah terus meningkatkan kewaspadaan. Tak hanya itu, langkah anitisipasi juga dilakukan guna memberikan penanganan yang tepat dan cepat.  “Kita meningkatkan kewaspadaan, karena Omicron sudah masuk ke Jawa Timur,” ungkap Guberur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Jumat (7/1).

Upaya antisipasi, dilakukan dengan mengefektifkan tes genom sequencing pada kasus Covid-19 yang ada di daerahnya. Dari sisi infrastruktur kesehatan, lanjutnya, rumah sakit juga telah diminta kembali siaga, baik dari sisi sumber daya manusia (SDM) tenaga kesehatannya dan ketersediaan tempat tidur.

Baca Juga

Demikian halnya dengan tempat karantina terpusat, ketersediaan obat- obatan hingga oksigen yang bakal sangat dibutuhkan untuk penaganan.“Selain untuk menghadapi kemungkinan adanya lonjakan kasus setelah masa libur akhir tahun lalu, kewaspadaan Jawa Tengah ini juga untuk menghadapi risiko penyebaran varian baru Omicron,” tegasnya.

Di Boyolali, kasus aktif terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah satu pasien sehingga totalnya menjadi tiga orang, kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, dr Puji Astuti."Tiga kasus aktif Covid-19 di Boyolali itu, terdiri atas dua pasien menjalani perawatan di rumah sakit, dan satu lainnya isolasi mandiri karena orang tanpa gejala," katanya di Boyolali.

Tambahan satu kasus aktif baru tersebut berasal dari Pilangrejo, Kecamatan Juwangi, yang kini dirawat di RSUD Pandan Arang Boyolali. Pasien datang berawal dengan keluhan lemas sejak dua minggu dan dilakukan skrining hasilnya positif. Pihaknya kemudian melakukan penelusuran keluarga yang kotak erat dengan pasien ada tiga orang untuk dilakukan tes usap untuk mencegahan penyebaran Covid-19.

Dinkes Boyolali dalam penanganan Covid-19 di Boyolali kini fokus kegiatan percepatan vaksinasi anak usia 6 hingga 11 tahun dari sekolah ke sekolah dan dari desa ke desa."Total target sasaran vaksinasi anak sebanyak 96.100 sasaran dan realisasinya yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 72.232 anak atau sekitar 75,16 persen," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement