Sabtu 08 Jan 2022 16:44 WIB

Pengacara: Djokovic Terpapar Covid-19 tanpa Gejala Bulan Lalu

Djokovic berada dalam tahanan imigrasi di Australia setelah visanya dibatalkan.

Red: Ratna Puspita
 Sebuah lukisan dinding yang menggambarkan pemain tenis Serbia Novak Djokovic di dinding di Beograd, Serbia, Kamis, 6 Januari 2022. Pemerintah Australia telah menolak masuknya peringkat No. 1 Novak Djokovic untuk mempertahankan gelarnya di turnamen besar tenis pertama tahun ini dan membatalkannya visa karena dia gagal memenuhi persyaratan untuk pengecualian aturan vaksinasi COVID-19 negara itu.
Foto: AP/Darko Vojinovic
Sebuah lukisan dinding yang menggambarkan pemain tenis Serbia Novak Djokovic di dinding di Beograd, Serbia, Kamis, 6 Januari 2022. Pemerintah Australia telah menolak masuknya peringkat No. 1 Novak Djokovic untuk mempertahankan gelarnya di turnamen besar tenis pertama tahun ini dan membatalkannya visa karena dia gagal memenuhi persyaratan untuk pengecualian aturan vaksinasi COVID-19 negara itu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengacara Novak Djokovic mengungkap bahwa petenis nomor satu dunia itu pernah terkena Covid-19 bulan lalu tetapi tidak mengalami gejala. Djokovic juga telah mendapat izin tertulis dari departemen imigrasi Australia sebelum melakukan perjalanan ke negara tersebut dengan pengecualian medis dari aturan vaksinasi.

Djokovic berada dalam tahanan imigrasi di Australia setelah visanya dibatalkan pada saat kedatangan, Kamis (6/1/2022). Pada 16 Desember 2021, Djokovic mengembalikan hasil tes positif virus corona pada 16 Desember 2021.

Baca Juga

Namun, menurut pengajuan pengadilan, dikutip dari Reuters, Sabtu (8/1/2022), 14 hari setelah dinyatakan positif Covid-19, Djokovic "tidak mengalami demam atau gejala pernapasan Covid-19 pada 72 jam terakhir." Pada 1 Januari, menurut dokumen pengajuan ke pengadilan, bintang tenis Serbia itu menerima "sebuah dokumen dari Departemen Dalam Negeri (yang) memberi tahu Djokovic bahwa 'tanggapan terhadap dirinya menunjukkan bahwa (dia memenuhi) persyaratan untuk kedatangan bebas karantina ke Australia'."

Djokovic, yang secara blak-blakan mengkritik vaksinasi wajib, tidak pernah mengungkapkan status vaksinasinya. Dia menentang pembatalan visanya di pengadilan federal Australia dengan harapan memenangi Grand Slam ke-21 di Australian Open yang dimulai pada 17 Januari.

Baca juga: Respons Komnas HAM Soal Pegawai KPI Korban Perundungan Dipindah Tugas

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement