Ahad 09 Jan 2022 17:57 WIB

Kecamatan Talegong Jadi Wilayah Paling Sering Terjadi Bencana di Garut

Dalam setahun, setidaknya terdapat 225 kejadian bencana di Kabupaten Garut.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Friska Yolandha
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, meninjau wilayah terdampak tanah longsor di Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut, Rabu (29/12). Kecamatan Talegong menjadi wilayah yang paling sering dilanda bencana.
Foto: Dok. Diskominfo Garut
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, meninjau wilayah terdampak tanah longsor di Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut, Rabu (29/12). Kecamatan Talegong menjadi wilayah yang paling sering dilanda bencana.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut merilis data kejadian bencana selama 2021. Dalam setahun itu, setidaknya terdapat 225 kejadian bencana. Dua kecamatan dengan frekuensi bencana tertinggi adalah Talegong terdapat lebih dari 20 kejadian dan Singajaya lebih dari 15 kejadian.

Berdasarkan data itu, bencana tanah longsor adalah yang paling mendominasi yaitu 156 kejadian. Selain itu, terdapat juga bencana banjir 36 kejadian, banjir bandang tiga kejadian, angin puting beliung 10 kejadian, kebakaran enam kejadian, dan 15 kejadian bencana lainnya.

Baca Juga

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut, Satria Budi, mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi terkait kejadian bencana tersebut. "Kami akan memperbanyak komunikasi dan sosialisasi terkait mitigasi bencana di kalangan masyarakat, terutama yang berada di wilayah rawan bencana. Supaya ketika terjadi bencana, masyarakat sudah bisa mitigasi secara mandiri," kata dia, saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (9/1/2022).

Menurut dia, masyarakat Kabupaten Garut pada dasarnya sudah memiliki pemahaman terkait mitigasi bencana. Namun, upaya sosialisasi tetap harus dilakukan secara menyeluruh. Sebab, mitigasi bencana akan meminimalisir timbulnya korban jiwa akibat kejadian bencana.

Berdasarkan data yang ada, selama satu tahun kemarin, tak ada korban jiwa akibat kejadian bencana. Namun, sebanyak 5.622 jiwa terdampak dan ratusan unit rumah warga terdampak, di antaranya 45 unit rusak berat, 63 unit rusak sedang, 86 unit rusak ringan, dan 354 unit terendam.

Selain untuk fasilitad umum, terdapat 17 fasilitas pendidikan, tujuh fasilitas ibadah, dua fasilitas kesehatan, 26 fasilitas umum, enam kantor pemerintahan, 244 unit kios, 984 meter jalan, dan 31 titik jembatan, yang terdampak bencana selama 2021. Selain itu, 38.982 meter persegi sawah dan kebun, 24 unit perternakan, serta 2.865 meter TPT, juga terdampak bencana.

Dengan masifnya dampak dari kejadian bencana di Kabupaten Garut selama satu tahun terakhir, Budi mengatakan, harus ada upaya lain dalam melakukan mitigasi. Karena itu, pihaknya akan melibatkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dalam melakukan mitigasi bencana di Kabupaten Garut.

"Kami akan berkirim surat agar mereka dapat melakukan kajian di lokasi yang sering terjadi bencana. Lalu dibuat treatment untuk mitigasinya," kata dia.

Ia mencontohkan, kondisi geografis di Kecamatan Talegong itu banyak terdapat tebing tinggi. Sementara di sana juga terdapat banyak warga yang tinggal di lereng-lereng bukit.

"Itu yang akan menjadi fokus kami untuk dikaji. Apakah perlu menyesuaikan struktur bangunan, atau relokasi. Pun harus relokasi, tempat barunya juga harus diperiksa. Jangan sampai ke tempat rawan lagi," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement