Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Indahhraa

Kurangnya Minat Membaca di Masa Pandemi

Gaya Hidup | Sunday, 09 Jan 2022, 22:25 WIB

Membaca merupakan kegiatan yang dapat membawa kita memahami dan mengenal banyak hal, dengan banyak membaca maka akan banyak pula pengetahuan yang didapat, kemauan dan kemampuan membaca seseorang akan mempengaruhi kemampuan dan keterampilannya. Semakin banyak membaca maka dapat dipastikan akan semakin banyak tahu dan bisa melakukan berbagai hal, yang artinya banyaknya pengetahuan seseorang akan membantu dirinya dalam melakukan banyak hal yang sebelumnya tidak dikuasainya, sehingga seseorang yang banyak membaca memiliki kualitas yang lebih di banding dengan orang yang sedikit membaca.


Ada ungkapan yang mengatakan “Semakin banyak seseorang membaca semakin luas cakrawala berpikirnya”. Banyak orang mendapatkan gelar profesor bukan dari proses pendidikan yang ditempuhnya, tetapi dari kegiatan membaca yang dilakukannya. Dengan membaca kita dapat mengetahui sejarah suatu bangsa, kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa waktu lampau, maupun waktu sekarang di tempat lain atau berbagai cerita yang menarik tentang masalah kehidupan di dunia ini.

Yang menjadi permasalahan kurangnya minat baca para siswa dalam menunjang kegiatan belajar tersebut yaitu da 2 faktor faktor yang menyebabkan minat baca siswa masih rendah yaitu faktor ekternal dan internal.

a. Faktor eksternal, antara lain :
Belum ada kebiasaan membaca yang ditanamkan sejak dini. Role model anak di keluarga adalah orang tua dan anak-anak biasanya mengikuti kebiasaan orang tua. Oleh karena itu, peran orang tua dalam mengajarkan kebiasaan membaca menjadi penting untuk meningkatkan kemampuan literasi anak.

Akses ke fasilitas pendidikan belum merata dan minimnya kualitas sarana pendidikan yang kurang mendukung kegiatan belajar mengajar, seperti minimnya penyediaan buku buku yang menarik dan variatif bagi siswa di perpustakaan sekolah. Serta kurangnya contoh dari guru itu sendiri pada kegiatan membaca. Masih ada guru yang belum menjadikan membaca sebagai kegiatan yang positif dan banyak memberi manfaat.

Hal inilah yang secara tidak langsung menghambat perkembangan kualitas literasi di Indonesia.Meningkatnya penggunaan tekhnologi informasi yang pesat membuat siswa lebih senang bermain gawai atau menonton televisi dari pada membaca buku, karena membaca buku oleh sebagian anak dianggap sebagai kegiatan yang membosankan. Sedangkan menonton siaran televise dianggap lebih menarik, maraknya media social yang semuanya dapat di akses dengan mudah melalui gawai.

b. Faktor Internal, antara lain yaitu :
Kurangnya pemahaman para siswa terhadap teks yang dibaca.Kurangnya penguasaan kosakata.Belum mengerti cara membaca yang baik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.Kegiatan membaca buku belum menjadi prioritas kegiatan utama.

Simpulan dan Saran
Membaca itu sangat penting karena dengan membaca kita dapat mengenal dunia lebih luas serta memberikan banyak manfaat. Namun bagaimanapun juga minat membaca siswa sekolah dasar masih tergolong rendah penyebab utama rendahnya adalah kurangnya minat siswa dan akibat dari itu semua bukan hanya berdampak buruk bagi siswa namun juga bagi bangsa dan Negara. Tentunya hal demikian dapat diubah, kuncinya adalah kemauan dari kita semua.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image