Senin 10 Jan 2022 16:33 WIB

Sandiaga Khawatirkan Dampak WNI ke Luar Negeri Pulang Kena Omicron

Sandiaga menyebut meningkatnya omicron berdampak pada pariwisata RI

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno.Sandiaga menyebut meningkatnya omicron berdampak pada pariwisata RI
Foto: istimewa
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno.Sandiaga menyebut meningkatnya omicron berdampak pada pariwisata RI

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno menyampaiakn terima kasih kepada masyarakat Indonesia, termasuk para publik figur yang membatalkan rencana wisata ke luar negeri karena merebaknya Covid-19 varian Omicron. Di satu sisi, ia turut prihatin kepada wisatawan yang ketika tiba di Indonesia terdetekti terpapar Omicron.

"Saya terima kasih kepada yang patuh dan ikut anjuran. Jika tidak ada keperluan mendesak, maka wisata di Indonesia saja seharusnya menjadi prioritas masyarakat," Kata Sandiaga dalam konferensi pers virtual, Senin (10/1/2022).

Ia mengatakan, pemerintah sudah memberikan satu arahan yang jelas dan tegas mengenai wisata ke luar negeri. Namun, masyarakat Indonesia tetap ada yang melakukan perjalanan wisata ke luar negeri dan kembali dengan terpapar Omicron.

"Kami sangat prihatin dengan mereka yang terpapar. Secara keseluruhan sampai 8 Januari 2022 kasus Omicron naik terus dan ada 414 orang. Ini harus meningkatkan kewaspadaan kita terutama di pintu-pintu masuk," kata dia.

Sandiaga mengatakan, saat ini terdapat 14 negara yang warga negaranya dilarang masuk ke Indonesia karena penyebaran Omicron yang tinggi. Ia pun menegaskan, penyebaran Covid-19 yang meningkat signifikan akan berdampak langsung pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Sejumlah antisipasi Kemenparektaf telah disiapkan, termasuk dengan kembali menggencarkan langkah testing, tracing, dan treatment (3T) serta protokol kesehatan yang terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi.

"Disamping antisipasi, kita tetap terus akan menyiapkan kegiatan agenda pariwisata dan kita pastikan bahwa Indonesia siap untuk adaptasi. Apalagi, pariwisata baru saja mulai bernafas," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement