Rabu 12 Jan 2022 00:46 WIB

Kelompok Republik Luncurkan Kampanye Akhiri Kekuasaan Monarki Kerajaan

Ratu Elizabeth II telah berkuasa selama 70 tahun di Kerajaan Inggris

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Keluarga kerajaan Inggris.
Foto: EPA
Keluarga kerajaan Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kelompok republik Inggris mengatakan pada Senin (10/1/2022) bahwa akan meluncurkan kampanye untuk mengakhiri monarki menjelang perayaan menandai 70 tahun Ratu Elizabeth II di atas takhta. Raja tertua dan terlama di dunia itu akan menandai dekade ketujuh sebagai penguasa bulan depan.

Kelompok anti-monarki Republic menggunakan kesempatan itu untuk memulai kampanye Not Another 70 untuk menyerukan diakhirinya institusi bersejarah itu. "Sementara minoritas vokal ingin merayakan tujuh puluh tahun pemerintahan ratu, kita semua harus mulai melihat ke masa depan. Prospek Raja Charles tidak bahagia, dan ada alternatif demokratis yang baik yang ditawarkan," ujar perwakilan Republic Graham Smith.

Baca Juga

"Sudah waktunya untuk berdebat serius tentang konstitusi kita, menerima bahwa Charles bukan yang terbaik yang ditawarkan negara, dan bahwa sebagai bangsa kita cukup mampu memilih kepala negara kita," katanya.

Jajak pendapat menunjukkan sebagian besar orang di Inggris mendukung monarki dan Ratu sendiri sangat populer. Namun tidak ada banyak dukungan untuk putra sulung Ratu Elizabeth dan pewaris takhta, Pangeran Charles. Survei menunjukkan ada sentimen sistem republik yang berkembang di kalangan orang Inggris yang lebih muda.

Baca: Australia tak Mau Lockdown, Memilih Lewati Wabah Covid-19 Omicron

Baca: Menlu Israel Positif Covid-19 Saat Negaranya Bersiap Hadapi Omicron dengan Dosis 4 Vaksin

Pemimpin negara berusia 95 tahun ini akan merayakan Platinum Jubilee. Dia menandai perayaan tersebut pada Februari dengan pemerintah merencanakan perayaan empat hari pada 2-5 Juni. 

Baca: Arab Saudi Krisis Rudal Gara-Gara Beli Sistem Pertahanan Buatan AS

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement