Kamis 13 Jan 2022 00:05 WIB

Bukan Flu dan Batuk, Ini 4 Gejala Khas Omicron

Pasien varian Omicron kini mengeluhkan gejala yang baru.

Red: Nora Azizah
Pasien varian Omicron kini mengeluhkan gejala yang baru.
Foto: www.freepik.com.
Pasien varian Omicron kini mengeluhkan gejala yang baru.

REPUBLIKA.CO.ID, 

Oleh: Gumanti Awaliyah

Baca Juga

Varian omicron menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 baru, infeksi terobosan (breakthrough infections) dan infeksi ulang (reinfeksi). Dalam sepekan terakhir kasus omicron di AS telah meningkat lebih dari 85 persen dengan pasien mengeluhkan gejala-gejala baru yang sebelumnya tidak terdaftar sebagai gejala umum SARS-CoV-2.

Sebelumnya, flu dan batuk, demam, kehilangan indra penciuman dan perasa menjadi gejala khas Covid-19. Namun, rupanya mereka yang terinfeksi omicron kini mengeluhkan gejala yang baru. Apa saja? Berikut uraiannya seperti dilansir dari BestLife, Rabu (12/1/2022).

 

1. Sakit punggung

Data baru dari Zoe COVID Study App menunjukkan bahwa nyeri punggung bawah adalah gejala baru dari varian omicron. Pada awal penemuan omicron, dokter di Afrika Selatan mengatakan bahwa mereka sering mengeluhkan nyeri otot yang bermanifestasi sebagai nyeri punggung bawah pada pasien Covid-19.

"Pasien akan mengeluhkan nyeri badan, nyeri dada, sakit punggung, dan kelelahan. Itulah omicron,” kata Angelique Coetzee, seorang dokter Afrika Selatan dan salah satu dokter yang pertama melaporkan omicron. Menurut Coetzee, ini bisa karena varian ini menyerang gejala muskuloskeletal sejak dini.

Konsultan kedokteran umum di RS Amrita di Kochi India, Ann Mary, juga mencatat bahwa sejumlah besar pasien omicron mengalami nyeri punggung bawah dan myalgia parah yang menambah penderitaan pasien.

 

2. Keringat malam

Keringat di malam hari sebelumnya tidak terdaftar sebagai gejala khas dari virus corona asli maupun varian delta, namun kini dianggap sebagai gejala umum dari varian omicron. Mayo Clinic menggambarkan keringat malam sebagai keringat ekstrem yang berulang-ulang, yang biasanya disebabkan oleh suatu penyakit.

"Orang-orang melaporkan berkeringat di malam hari, yang merupakan gejala yang sangat aneh yang mereka alami," kata John Torres MD, seorang dokter ruang gawat darurat dan koresponden medis senior NBC News.

Dokter di National Health Service (NHS) Inggris, Amir Khan, menambahkan bahwa mereka yang mengalami gejala ini karena Covid-19 kemungkinan akan mendapati keringat malam hingga basah kuyup dan Anda mungkin harus terpaksa bangun untuk mengganti baju.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement