Anggota DPR Minta Polri tak Ganti Lagi Warna Seragam Satpam

Dikhawatirkan perubahan seragam justru menimbulkan beban baru bagi petugas keamanan.

Kamis , 13 Jan 2022, 15:09 WIB
Politikus Partai Gerindra Habiburokhman mengkritisi rencana Polri untuk mengubah seragam satpam.
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Politikus Partai Gerindra Habiburokhman mengkritisi rencana Polri untuk mengubah seragam satpam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri berencana mengubah kembali warna seragam petugas keamanan. Namun rencana tersebut dikritisi Anggota DPR Komisi III, karena yang saat ini dianggap sudah baik, dan dikhawatirkan perubahan seragam justru menimbulkan beban baru bagi petugas keamanan dan perusahaan outsource penyedia jasa keamanan.

Anggota Komisi III DPR Santoso mengingatkan rencana Polri mengubah kembali warna seragam petugas keamanan, harus dipikir matang-matang. Ia tidak mau kebijakan ini dilakukan buru-buru sehingga menimbulkan masalah di kemudian hari.

Baca Juga

Sebab, ia khawatir pergantian seragam ini justru menjadi beban di masyarakat. Karena bisa jadi, petugas keamanan atau perusahaan penyedia outsource mengeluarkan biaya lagi yang tidak sedikit untuk pengadaan seragam tersebut. Padahal situasi ekonomi masih terdampak akibat Covid-19.

"Masyarakat jangan dibebani dengan kebijakan yang tidak perlu di tengah kondisi Covid-19 seperti sekarang," kata Santoso kepada wartawan, Kamis (13/1).

Seragam security yang sekarang berwarna mirip seperti seragam polisi belum satu tahun diberlakukan. Dan masih banyak petugas keamanan yang sedang menunggu pergantian seragam yang warnanya mirip seragam polisi tersebut.

"Ada baiknya kebijakan pergantian warna seragam itu dipertimbangkan lagi. Kan belum lama penggunaan seragam baru dengan warna seperti polisi. Hendaknya keputusan jangan buru-buru, agar tidak ada polemik," imbuh Anggota Fraksi Demokrat ini.

Hal senada disampaikan Anggota Komisi III DPR, Habiburokhman terkait rencan perubahan warna seragam ini. Menurut dia seragam petugas keamanan atau satpam yang saat ini mirip polisi tersebut, masih cukup baik dan diperlukan menjaga keamanan.

Sebab menurut dia, warna seragam yang layaknya polisi membuat pihak-pihak yang akan melanggar aturan berpikir dua kali ketika melihat sekilas seragam satpam yang mirip polisi. Karena itu menurut politisi Gerindra ini, seragam satpam yang ada saat ini sudah cukup baik, tak perlu diubah lagi.

"Seragam satpam yang sekarang sudah bagus, justru harus dipertahankan. Karena kemiripannya dengan polisi, masyarakat juga waspada untuk tetap menaati aturan di kawasan tersebut, walaupun itu hanya satpam bukan polisi," terangnya.

Karena ia memahami betul mental masyarakat Indonesia, untuk taat terhadap peraturan, lebih takut dengan kehadiran polisi. Padahal jumlah personel polisi sangat terbatas. Karena itu walaupun yang ada hanyalah satpam, namun karena berseragam layaknya polisi, masyarakat akhirnya taat aturan.

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan dalam keterangan kepada wartawan, mengatakan pihaknya tengah memproses perubahan warna seragam Satpam dari warna cokelat muda ke warna krem. Menurut Ramadhan, perubahan ini dilakukan karena warna seragam Satpam terlalu mirip Polri sehingga membingungkan masyarakat.

Ramadhan menuturkan, perubahan warna seragam Satpam menjadi krem akan dikenalkan saat hari ulang tahun (HUT) Satpam yakni pada bulan Desember. Nantinya, pemberlakukan penggunaan seragam baru Satpam setelah semua proses pengkajian selesai.

Diketahui, Polri sudah pernah mengubah warna seragam Satpam menjadi warna cokelat muda dari awalnya berwarna putih-biru tua. Hal ini berdasar dalam Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pengamanan Swakarsa.