Kamis 13 Jan 2022 20:44 WIB

Epidemiolog: Pelaksanaan Vaksinasi Dosis Booster Jangan Sampai Ganggu Dosis Primer

Epidemiolog ingatkan pentingnya manajemen yang baik dalam vaksinasi dosis booster.

Red: Reiny Dwinanda
Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 ke warga lanjut usia (lansia) saat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga (booster) di Masjid Pusdai, Kota Bandung, Kamis (13/1/2022). Epidemiolog mengingatkan agar pelaksanaan vaksinasi booster tidak mengganggu pemberian dosis primer.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 ke warga lanjut usia (lansia) saat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga (booster) di Masjid Pusdai, Kota Bandung, Kamis (13/1/2022). Epidemiolog mengingatkan agar pelaksanaan vaksinasi booster tidak mengganggu pemberian dosis primer.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Epidemiolog dari Universitas Indonesia Pandu Riono menilai pelaksanaan vaksinasi dosis penguat (booster) membutuhkan tata kelola yang baik. Dengan begitu, pemberiannya tidak sampai mengganggu pelaksanaan vaksinasi primer, yakni dosis pertama dan kedua.

"Stok vaksin kita cukup, tapi kita juga butuh manajemen yang baik agar pelaksanaan vaksinasi dosis pertama dan kedua tetap berjalan," ujar Pandu saat dihubungi Antara di Jakarta, Kamis (13/1/2022).

Baca Juga

Pandu mengatakan, sejauh ini masih ada beberapa provinsi yang cakupan vaksinasinya belum mencapai target 70 persen untuk dosis pertama. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada kendala pelaksanaan vaksinasi di beberapa daerah.

"Distribusi vaksin perlu menjadi perhatian agar pelaksanaan vaksinasi dosis pertama dan kedua tidak terkendala," kata Pandu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement