Sabtu 15 Jan 2022 05:26 WIB

103 Bangunan di Pandeglang dan Lebak Rusak Akibat Gempa M 6,7

Efek dari guncangan gempa bumi tersebut dirasakan di seluruh wilayah Polda Banten.

Red: Muhammad Fakhruddin
Warga melihat kondisi rumah yang rusak akibat gempa di Kadu Agung Timur, Lebak, Banten, Jumat (14/1/2022).
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/rwa.
Warga melihat kondisi rumah yang rusak akibat gempa di Kadu Agung Timur, Lebak, Banten, Jumat (14/1/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Gempa bumi yang terjadi di barat daya Kecamatan Sumur, Pandeglang, Banten pada Jumat (14/1/2022) sekira pukul 16.05 WIB menyebabkan sejumlah bangunan, meliputi rumah, gedung sekolah, dan puskesmas mengalami kerusakan. Polda Banten mencatat ada sekitar 103 unit bangunan yang rusak diporakporandakan bencana alam tersebut.

Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Shinto Silitonga mengatakan, efek dari guncangan gempa bumi tersebut dirasakan di seluruh wilayah Polda Banten, bahkan hingga sampai ke Jakarta. Namun, dampak kerusakan yang signifikan terutama terjadi di wilayah Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak.

Baca Juga

“Dampak gempa di Kabupaten Pandeglang per 19.30 WIB yang telah didata oleh personel polsek jajaran adalah 54 unit rumah, tiga unit sekolah, dua unit mushala, dan satu unit puskesmas alami kerusakan. Dampak gempa di Kabupaten Lebak per 19.00 WIB sebanyak 40 unit rumah dan tiga unit sekolah alami kerusakan,” ujar Shinto dalam keterangannya dikutip Republika, Jumat malam.

Perinciannya, dari 54 unit rumah yang alami kerusakan, delapan unit berlokasi di Kecamatan Cimanggu, satu unit di Mandalawangi, tiga unit di Angsana, dan delapan unit di Sumur. Lalu lima unit di Saketi, tiga unit di Jiput, satu unit di Banjar, satu unit di Cigeulis, tiga unit di Picung, empat unit di Patia, dan empat unit di Panimbang. Juga dua unit di Pulosari, satu unit di Labuan, satu unit di Carita, empat unit di Munjul, serta lima unit di Pagelaran.

Kemudian tiga unit sekolah yang alami kerusakan, yakni MTS Negeri 3 Cibaliung, Madrasah Cibeureum, dan SMP Sumur. Selanjutnya dua unit mushala yang alami kerusakan adalah satu unit di Cikeusik, satu unit di Bojong. Juga satu unit puskesmas alami kerusakan di Sumur.  

Adapun, dari 40 unit rumah di Kabupaten Lebak alami kerusakan meliputi satu unit rumah di Kecamatan Gunung Kencana, dua unit rumah di Wanasalam, tujuh unit rumah di Warunggunung, satu unit di Cijaku, dan 16 unit rumah di Cihara. Lalu satu unit di Malingping, empat unit di Banjarsari, tujuh unit di Cirinten, serta satu unit di Rangkasbitung.

Tiga unit sekolah di Kabupaten Lebak yang alami kerusakan yakni MAN 3 Lebak di Kecamatan Gunung Kencana dan SMPN 3 Wanasalam, SDN 1 Sukaresmi di Sobang.

Kapolda Banten Inspektur Jenderal Rudy Heriyanto memberikan perintah kepada jajarannya untuk mengutamakan langkah-langkah antisipatif. Adapun, masyarakat diminta untuk tidak panik namun tetap waspada. 

“Pasca gempa, kehadiran personil di lapangan harus ada, sehingga personil Polda-Polres diperintahkan turun ke lapangan dan membantu warga. Kemudian bersama dengan unsur forkopimda melaksanakan mitigasi bencana,” tutur Rudy. 

Sebagaimana diketahui gempa magnitude 6,7 SR terjadi di Kecamatan Sumur, Pandeglang, Banten pada Jumat (14/1/2022) sekira pukul 16.05 WIB. BMKG melaporkan, gempa berada di koordinat 7.01 LS-105.26 BT (52 km barat daya Sumur, Banten. Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement