Ahad 16 Jan 2022 19:30 WIB

Pesan Ulama: Perlihatkan Akhlak Islam yang Mulia

Umat Islam diminta perlihatkan akhlak Islam yang mulia dan kesempurnaan hakikat iman

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
akhlak (gambar ilustrasi)
Foto: pxhere
akhlak (gambar ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umat Islam diminta untuk selalu memperlihatkan akhlak Islam yang mulia. Hal itu dipaparkan Ulama dan pemikir asal Turki, Badiuzzaman Said Nursi dalam berjudul "Khutbah Syamiyah: Manifesto Kebangkitan Umat Islam" terbitan Risalah Nur Press. 

"Seandainya kita perlihatkan akhlak Islam yang mulia dan  kesempurnaan hakikat iman  dengan perbuatan kita, maka para pengikut agama lain akan masuk Islam secara berbondong-bondong, bahkan negara-negara di dunia ini berikut benuanya akan memeluk agama Islam," kata Nursi.

Baca Juga

Nursi menjelaskan, umat manusia yang bangkit dan sadar dengan berbagai buah pengetahuan modern mulai memahami hakikat dan esensi manusia. Mereka yakin bahwa umat manusia tidak akan bisa hidup nyaman tanpa agama. Bahkan, menurut dia, orang yang paling kufur dan mengingkari agama pun di akhir perjalanannya terpaksa harus kembali kepada agama. 

 

Pasalnya, lanjut dia, titik sandaran manusia saat menghadapi berbagai musibah dan musuh dari luar dan dalam di mana dirinya lemah tak berdaya, serta titik tambatan untuk meraih berbagai impian yang terbentang hingga masa keabadian. Sementara, ia sendiri fakir dan papa, tidak lain adalah “mengenal Sang Pencipta” serta beriman kepada-Nya dan mempercayai akhirat. 

 

"Nah, tidak ada jalan bagi umat manusia yang mulai sadar untuk bangkit dari tidurnya selain mengakui semua itu. Selama dalam relung kalbu tidak ada substansi agama yang benar, maka kiamat fisik dan maknawi akan dirasakan oleh manusia sehingga ia akan menjadi hewan yang paling menderita dan hina," jelas Nursi.

 

Kesimpulannya, kata dia, berkat kemajuan ilmu pengetahuan dan terjadinya berbagai peperangan, manusia pada masa sekarang ini telah sadar. Ia mulai merasakan nilai esensi dan potensi manusia yang bersifat komprehensif. Ia mulai memahami bahwa dengan potensi sosialnya yang  menakjubkan, manusia tidak tercipta hanya untuk menempuh kehidupan yang selalu berubah dan singkat ini. 

 

"Namun ia tercipta untuk kekal abadi. Hal itu ditunjukkan oleh impiannya yang membentang menuju masa keabadian," kata Nursi.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement