Senin 17 Jan 2022 14:02 WIB

Duel Penagih Utang dengan Penjual Gorengan di Ciputat, Seorang Tewas

Seorang penagih utang bank keliling tewas di tangan penjual gorengan.

Rep: Eva Rianti / Red: Nur Aini
Kondisi tempat kejadian perkara (TKP) insiden pembacokan antara tukang gorengan dan tukang bank keliling atau penagih hutang di Jalan Gang Sahlan, Serua, Ciputat, Tangsel, masih bersimbah darah pada Senin (17/1) siang. Dalam insiden tersebut, tukang bank keliling tewas di TKP.
Foto: Republika/Eva Rianti
Kondisi tempat kejadian perkara (TKP) insiden pembacokan antara tukang gorengan dan tukang bank keliling atau penagih hutang di Jalan Gang Sahlan, Serua, Ciputat, Tangsel, masih bersimbah darah pada Senin (17/1) siang. Dalam insiden tersebut, tukang bank keliling tewas di TKP.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Seorang penagih utang bank keliling berinisial S dikabarkan tewas di sebuah rumah milik penjual gorengan berinisial CS yang bertempat tinggal di Jalan Sahlan, Serua, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, Senin (17/1/2022). Kejadian itu diduga ditengarai dipicu penagihan utang yang dilakukan S terhadap CS. 

Seorang warga berinisial E (17 tahun) yang merupakan saksi mata menceritakan, insiden itu terjadi pada sekitar pukul 08.30 WIB. Pada saat kejadian, E tengah berada di jarak sekitar 50 meter dari tempat kejadian perkara (TKP), dan sontak mendengarkan teriakan minta tolong. Sementara, lingkungan sekitar dalam kondisi sepi. 

Baca Juga

"Ada yang minta tolong, yang bank keliling. Saya lihat pembacokannya waktu korban masih hidup. Saya langsung manggil polisi, terus saya lihat (dia) sudah bersimbah darah," ujar E saat ditemui di sekitar TKP, Senin (17/1). 

E mengatakan, pada saat kejadian, tidak terdengar jelas adanya keributan atau perdebatan yang terjadi di antara keduanya. Menurut kesaksiannya, dia melihat adanya senjata tajam atau sajam dipegang CS, sementara tidak melihat ada atau tidaknya sajam pada S. Dia mengaku melihat adanya darah yang bersimbah begitu banyak di TKP. 

"Posisinya saling berhadapan, satu di atas yang tukang gorengan dan satu di bawah yang bank keliling. Tindih-tindihan, yang meninggal bank keliling itu telentang yang telungkung tukang gorengan masih hidup. Darahnya sudah banyak banget di lantai sama di muka," ujarnya. 

Dia menuturkan, luka yang dialami oleh pedagang gorengan ada pada bagian jari dan kaki. Sementara penagih utang bank keliling mengalami luka bagian leher. E mengatakan, pihak kepolisian datang sekitar pukul 10.00 WIB dan langsung membawa keduanya ke rumah sakit. 

Menurut penuturan E, yang diketahui olehnya, S kerapkali mendatangi lokasi CS, dan diduga untuk menagih utang. Sehingga dugaannya, kejadian itu ditengarai adanya penagihan utang terhadap tukang gorengan tersebut.

"Dia sering bolak balik di sini. Saya melihatnya beberapa kali doang enggak setiap hari, cuma sering. Nagih utang yang saya dengar. Sebelumnya enggak pernah ada keributan, baru kali ini," tuturnya. 

Baca: Pemerintah Perketat Mobilisasi Keluar Masuk Jakarta Cegah Penyebaran Omikron

Dari pantauan Republika.co.id di TKP, kondisi TKP sudah diberi garis polisi. Hingga sekitar pukul 12.00 WIB masih banyak darah yang berceceran di rumah terduga pelaku. Lingkungan sekitar TKP tampak sepi. Sejumlah warga mengaku tidak mengetahui kejadian tersebut. Sementara itu, pihak kepolisian belum memberi keterangan terkait insiden itu.

Baca: Pemberian Booster: Vaksin Mana yang Paling Tepat?

Baca: Polisi Sisir Pelanggar Prokes Covid-19 di Objek Wisata Sukabumi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement