Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Intan Setya

Tangselpay, Alat Pembayaran Digital Bagi Warga Tangsel

Teknologi | Saturday, 15 Jan 2022, 19:27 WIB

INOVASI TANGSELPAY SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN DIGITAL BAGI WARGA TANGERANG SELATAN

TangselPay adalah alat pembayaran yang akan berfungsi sebagai alat pembayaran retribusi dan transaksi lain yang dibayar oleh Wajib Pajak, TangselPay pada dasarnya akan menjadi pelayanan dari Pemerintah Kota Tangerang Selatan yang diakses melalui telepon seluler (ponsel/smartphone) dengan tujuan utama memberikan kemudahan kepada Wajib Pajak dalam melakukan pembayaran retribusi, sehingga wajib pajak tidak perlu membayar tunai kepada petugas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembayaran apa saja yang bisa dilakukan menggunakan TangselPay, untuk mengetahui prosedur apa saja yang dilakukan saat menggunakan TangselPay.

Di era digital yang tidak terlepas dari segala aspek kehidupan saat ini, menjadikan semua pekerjaan dapat terselesaikan dengan lebih mudah dan cepat. Hal ini tentunya tidak terlepas dari kebiasaan manusia saat ini yang sangat bergantung pada teknologi seperti smartphone. Dengan berbagai kemudahan dan manfaaat yang dirasakan, membuat orang-orang tidak hanya mengandalkan smartphone mereka sebagai media berkomunikasi saja. Penggunaan smartphone kini beralih menjadi perangkat multifungsi atau serba bisa yang membantu manusia dalam pekerjaannya. Tujuan didirikannya aplikasi dompet digital adalah untuk mempermudah masyarakat untuk kegiatan transaksi tanpa harus menggunakan uang tunai, oleh karena itu Tangsel mulai mengikuti perkembangan era saat ini, tangsel membuat inovasi baru yang diberikan nama sebagai TangselPay.

Berawal di tahun 2019 , Salah satu tren pengguna smartphone di Indonesia ini menurut Mobile Marketing Association (MMA) yaitu pembayaran elektronik melalui aplikasi e-wallet atau dompet digital. E-wallet adalah layanan uang elektronik berbasis server yang dapat diakses dengan menggunakan smartphone dengan metode pembayaran Scan QR (Wijayhanti, 2019). Olsen, Hedman, dan Vatrapu (2011) mengemukakan bahwa penyebab berkembangnya e-wallet dikarenakan semakin banyaknya pengguna perangkat pintar seperti smartphone, yang merupakan salah satu fasilitas utama yang mendukung layanan e-wallet. Sehingga aplikasi e-wallet yang diakses dari smartphone menjadi layanan yang tepat untuk ditawarkan kepada pengguna yang ingin transaksinya menjadi lebih mudah, cepat dan fleksibel. Menurut MMA (Mobile Marketing Association) Indonesia sudah mampu beradaptasi dengan inovasi dompet digital sebagai metode pembayaran. Situs metasearch iPrice Group dan perusahaan analisis data App Annie juga mencatat perkembangan aplikasi dompet digital di Indonesia meningkat sekitar 50 %.

Referensi

Sebagai kota yang mengusung konsep Smart City, Tangerang Selatan (Tangsel) terus berupaya melakukan inovasi khususnya dalam hal pelayanan publik berbasis online. Berbagai inovasi maupun transformasi akan terus dilakukan untuk mempermudah dan meningkatkan keamanan sistem pembayaran ke depannya dalam menghadapi era digitalisasi yang saat ini terjadi. Di era revolusi industri 4.0, sistem pengaturan administrasi dan keuangan juga turut berubah. Karena dunia usaha bahkan pemerintah harus sudah meningkatkan aktivitas ekonomi berbasis teknologi. Itulah mengapa pengolahan keuangan sudah tidak lagi menggunakan cara konvensional namun sudah menggunakan sarana teknologi informasi. Contoh daerah yang menerapkan smart card untuk model pembayaran pada konsep perwujudan smart city yaitu Makassar, smart card yang dapat digunakan untuk kartu tersebut pada dasarnya berfungsi sama dengan kartu debit yaitu untuk pengambilan uang tunai dari mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Bedanya, kartu ini juga menyimpan data pribadi yang tertera pada KTP elektronik. Tinggal ditempelkan pada ponsel pintar berbasis operasi Android yang dilengkapi aplikasi khusus, semua data di dalam e-KTP, BPJS, NPWP, dan PBB akan muncul di layar ponsel tersebut.

Hasil dan Pembahasan

Karakteristik atau unsur utama penyelenggaraan kepemerintahan yang baik (good governance), menurut Bahatta dan Nisjar adalah adalah: akuntabilitas (accountability), transparansi (transparacy), keterbukaan (openess), dan aturan hukum (rule of law) ditambah dengan kompetensi managemen (managemen competence) dan hak-hak asasi manusia (human right).[1]

Konsep Smart city dianggap sebagai inovasi yang mampu menjawab tantangan di era digital dalam mewujudkan good governance, sehingga diharapkan mampu memberikan kepuasan terhadap masyarakat dengan dimensi kerangka pikir sebagai berikut :

1. Smart governance

Sasaran dari Smart Governance adalah mewujudkan tata kelola dan tata pamong pemerintahan daerah yang efektif, efisien, komunikatif, dan terus melakukan peningkatan kinerja birokrasi melalui inovasi dan adopsi teknologi yang dapat dimplementasikan ke dalam tiga unsur dalam tata kelola, yaitu pelayanan (service), birokrasi (bureaucracy), dan kebijakan (policy).

2. Smart Branding

Sasaran dari smart branding adalah adanya peningkatan daya saing daerah dengan penataan wajah kota dan pemasaran potensi daerah baik dalam lingkup lokal, nasional maupun internasional

3. Smart Economy

Smart economy atau tata kelola perekonomian yang pintar.Smart economy dalam dalam Smart City dimaksudkan untuk mewujudkan ekosistem perekonomian di daerah yang mampu memenuhi tantangan di era informasi yang disruptif dan menuntut tingkat adaptasi yang cepat yaitu ekosistem industri, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan ekosistem transaksi keuangan

4. Smart Living

Sasaran dari smart living di dalam Smart City adalah untuk mewujudkan lingkungan tempat tinggal yang layak tinggal, nyaman, dan efisien

5. Smart Society

Sasaran dari smart society adalah mewujudkan ekosistem sosio-teknis masyarakat yang humanis dan dinamis, baik fisik maupun virtual untuk terciptanya masyarakat yang produktif, komunikatif, dan interaktif dengan digital Literacy yang tinggi. Sasaran dari smart society tersebut diwujudkan dengan pengembangan tiga elemen di dalam smart society, yaitu komunitas warga (community), ekosistem pembelajaran (learning), dan system keamanan (security)

6. Smart Environment

Sasaran dari smart environment adalah mewujudkan tata kelola lingkungan yang baik, bertanggung-jawab, dan berkelanjutan

7. Smart Regional

Smart Regional merupakan kombinasi

antara kemampuan (capability) berdasarkan readiness dan kinerja daerah berdasarkan performa Smart Region (performance). Tingkat kematangan suatu daerah sebagai Smart Region dibagi kedalam 4 (empat) tingkat yaitu initial, developing, managed, dan optimized. Initial artinya daerah baru memulai membangun Smart Region. Bisa pada posisi readiness dan performance yang sama-sama rendah, atau readiness yang cukup baik yang ditandai dengan kesiapan sumber daya manusia (smart people), infrastruktur, regulasi, dan kultur masyarakat yang mendukung.

Dalam rangka menerapkan sebuah konsep Pemerintahan yang cerdas khusus pelayanan Publik (Publik service) menuju konsep Smart City Aplikasi “ Tangsel Pay “ untuk pembayaran restribusi dan perpajakan untuk mencegah terjadinya kebocoran anggaran.

Tangsel Pay dapat diunduh melalui Google Play Store untuk pengguna android dan App Store bagi pengguna IOS. Selain dapat digunakan untuk membayar pajak, Tangsel Pay dapat digunakan pada market market yang telah bekerja sama dengan pemkot Tangsel dengan begitu pelaku usaha di wilayah Kota Tangerang Selatan turut berpartisipasi aktif dalam penerapan smart city dan dapat menjadi kebanggaan bagi masyarakat Kota Tangerang Selatan karena memiliki alat pembayaran khusus untuk wilayahnya sendiri.

Desain aplikasi yang minimalis sehingga memudahkan penggunanya, namun diperlukan sosialisasi yang merata dan menyuluruh sehingga inovasi ini tidak hanya menjadi ide semata melainkan dapat diterapkan dan mendapat respond serta dukungan yang positive dari seluruh jajaran masyarakat maupun pemerintah Kota Tangerang Selatan.

Kesimpulan

Tangsel Pay merupakan alat pembayaran keuangan digital yang dinilai lebih praktis dan efisien dan juga guna pembayaran restribusi dan perpajakan untuk mencegah terjadinya kebocoran anggaran, Tangsel Pay nantinya tidak hanya digunakan untuk membayar perpajakan melainkan dapat digunakan pula untuk pembayaran produk lain seperti pembayaran listrik, pembelian pulsa, belanja, dan lainnya.

Namun untuk mengoptimalkan fungsi dari Tangsel Pay diperlukan partisipasi aktif dari seluruh jajaran baik masyarakat maupun pemerintah Kota Tangerang Selatan. Inovasi pelayanan ini belum banyak diterapkan pada daerah daerah di Indonesia.

Daftar Pustaka

[1] Joko Widodo, Good Governance (Telaah dan Dimensi Akuntabilitas dan Kontrol Birokrasi Pada Era Desentralisasi dan Otonomi Daerah, Insan Cendekia, Surabaya, 2001 hal. 1

Wijayhanti, 2019. Tentang metode pembayaran Scan QR.

Olsen, Hedman, dan Vatrapu (2011). Tentang penyebab berkembangnya E-Wallet

Author: Intan Setyaningrum1, Muhammad Khoirul Anwar (Dosen Pembimbing)2, Fairuz Rezky Kusumawardhany3

1,2,3 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image