Rabu 19 Jan 2022 17:53 WIB

Erick Thohir Minta BSI Fokus pada Dua Hal Ini

BSI fokus dalam Muslimpreneur dan membangun ekosistem industri halal.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri BUMN Erick Thohir memberikan paparan saat peluncuran Talenta Wirausaha BSI di Jakarta, Rabu (19/1/2022). BSI meluncurkan program Talenta Wirausaha BSI sebagai bentuk keseriusan untuk melahirkan wirausaha muda dan membangkitkan ekonomi ummat melalui penguatan sektor bisnis ekonomi rakyat.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Menteri BUMN Erick Thohir memberikan paparan saat peluncuran Talenta Wirausaha BSI di Jakarta, Rabu (19/1/2022). BSI meluncurkan program Talenta Wirausaha BSI sebagai bentuk keseriusan untuk melahirkan wirausaha muda dan membangkitkan ekonomi ummat melalui penguatan sektor bisnis ekonomi rakyat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengapresiasi peluncuran program Talenta Wirausaha Bank Syariah Indonesia (BSI) 2022. Erick menilai program tersebut sejalan dengan fokus BSI dalam mencetak Muslimpreneur.

Erick mengatakan jumlah wirausaha Indonesia hanya 3,47 persen dari total penduduk atau lebih rendah dari Singapura yang sebesar 8,76 persen atau negara-negara maju lainnya yang berada di angka 14   persen sampai 15 persen. Namun, ucap Erick, Indonesia memiliki market besar sebagai negara dengan populasi terbesar keempat yang mana 70,72 persen penduduk berada pada usia produktif.

Baca Juga

"Saya apresiasi BSI yang meluncurkan program Talenta Wirausaha. Saya ajak juga Pak Dirut datang ke pondok pesantren karena kita ingin pondok pesantren menjadi mercusuar peradaban sehingga keseimbangan ekonomi terjadi," ujar Erick saat peluncuran program Talenta Wirausaha BSI 2022 di Jakarta, Rabu (19/1/2022).

Erick mengatakan tiga kunci utama dalam program wirausaha yakni pembiayaan, pendampingan, dan pasar. Kata Erick, BUMN berkomitmen mendukung pengembangan generasi muda Indonesia dengan menyediakan bantuan permodalan, pendampingan, hingga akses pasar. 

"BSI fokus dalam Muslimpreneur dan membangun ekosistem industri halal," ucap Erick.

Erick mengaku miris dengan posisi Indonesia yang tidak masuk dalam lima teratas negara produksi industri halal. Padahal, Indonesia merupakan negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia.

"Di industri halal kita juga bukan pemain, produksi halal top lima juga tidak masuk. Yang masuk AS, Brasil, Taiwan, bukan kita. Ada yang perlu dikoreksi, tapi bukan saling menyalahkan," kata Erick.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement