Rabu 19 Jan 2022 19:42 WIB

Belajar dari Krisis Global dan Potensi UMKM Bangkitkan Ekonomi

UMKM di Indonesia mempunyai modal dan peluang bangkitkan ekonomi

Red: Nashih Nashrullah
UMKM (ilustrasi).UMKM di Indonesia mempunyai modal dan peluang bangkitkan ekonomi
Foto: Dok. Bumn
UMKM (ilustrasi).UMKM di Indonesia mempunyai modal dan peluang bangkitkan ekonomi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Krisis global dalam sejarah adalah ruang untuk pembelajaran menuju perbaikan ekonomi tahun ini. 

Sementara potensi Indonesia di sejumlah sektor harus menjadi modal untuk menatap ekonomi Indonesia pada 2022.  

Baca Juga

"Ada optimisme dalam menatap perekonomian pada 2022, bila kita mampu melanjutkan kehidupan dengan norma-norma baru yang melahirkan kenormalan baru," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat saat membuka diskusi daring bertema Menatap Ekonomi Indonesia 2022 yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (19/1).     

Menurut Lestari, sebagai sebuah negara untuk mengatasi dampak pandemi dan bangkit kembali kita harus menciptakan sinergi dan kolaborasi antara semua elemen bangsa. 

Upaya untuk mendeteksi sejumlah potensi yang kita miliki dan berbagai upaya antisipasi dari ancaman yang akan terjadi, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, diharapkan dapat membantu dalam percepatan perbaikan ekonomi tahun ini.  

Apalagi, ujar Rerie, Presiden Jokowi beberapa waktu lalu minta masyarakat untuk bersama-sama bersikap optimistis dalam membangun dan mempercepat tercapainya target pertumbuhan ekonomi.  

Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu mengungkapkan bahwa saat ini kita dihadapkan pada perkembangan ekonomi digital yang luar biasa. 

Fenomena tersebut, jelas Rerie, tidak bisa dikesampingkan begitu saja dan diharapkan mampu berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi nasional. 

Menteri Koperasi dan UKM RI, Teten Masduki, memperkirakan pemulihan sektor UMKM akan lebih baik pada 2022. 

Karena sejumlah pondasi untuk pemulihan, ujar Teten, sudah diupayakan pemerintah, seperti pinjaman modal dengan bunga ringan dan pembukaan sejumlah pasar baru bagi sektor UMKM.  

Saat ini, jelas Teten, sudah sekitar Rp350 triliiun atau 79,1 persen dari target dana yang sudah disalurkan untuk UMKM. 

Sehingga, Teten berharap pemulihan UMKM tidak sekadar kembali ke posisi sebelum pandemi, tetapi bisa tumbuh lebih baik lagi agar sektor UMKM nasional mampu bersaing di masa datang.  

Baca juga: Mualaf Syavina, Ajakan Murtad Saat Berislam dan Ekonomi Jatuh

Teten memperkirakan, perempuan, anak muda dan ekonomi hijau akan menjadi penggerak ekonomi di masa depan. 

Upaya yang harus dilakukan selanjutnya, ujar Teten, adalah mendorong UMKM  bergerak mengelola sektor riil agar cakupannya lebih luas lagi.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement