Rabu 19 Jan 2022 23:50 WIB

PBB Sangat Prihatin dengan Konflik di Yaman

Kantor HAM PBB mendesak semua pihak untuk memastikan keselamatan warga sipil

Red: Nur Aini
Kantor badan hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa (18/1/2022) menyatakan keprihatinan mendalam atas eskalasi konflik di Yaman.
Kantor badan hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa (18/1/2022) menyatakan keprihatinan mendalam atas eskalasi konflik di Yaman.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Kantor badan hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa (18/1/2022) menyatakan keprihatinan mendalam atas eskalasi konflik di Yaman.

“Kami sangat prihatin dengan berlanjutnya eskalasi konflik di Yaman. Semalam, serangan udara oleh koalisi pimpinan Saudi di ibu kota, Sanaa, dilaporkan telah menewaskan sedikitnya lima warga sipil,” kata juru bicara Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia (OHCHR) Ravina Shamdasani pada konferensi pers PBB di Jenewa.

Baca Juga

Menurut informasi awal, mereka yang tewas adalah lima anggota keluarga yang sama, termasuk dua wanita dan seorang anak, ketika sebuah rumah digerebek di distrik Ma'in pada malam sebelumnya. Dua wanita lain dan seorang anak terluka dalam insiden tersebut, kata pejabat PBB itu.

Serangan udara terbaru setelah serangan rudal dan drone yang diklaim oleh Houthi pada Senin terhadap Uni Emirat Arab, mitra koalisi Arab Saudi.

"Serangan di bandara internasional Abu Dhabi dan kawasan industri di dekatnya telah menewaskan tiga warga sipil," kata Shamdasani, sambil menambahkan bahwa konflik di Yaman telah meningkat pada 2022.

Pada Selasa, pasukan koalisi yang dipimpin Saudi mengumumkan, mereka melakukan serangan udara di Sanaa sebagai tanggapan atas serangan terbaru Houthi di Abu Dhabi, ibu kota Uni Emirat Arab.

“Di tengah eskalasi ini, kami meminta semua pihak untuk memastikan perlindungan warga sipil dan objek sipil, sesuai dengan kewajiban mereka menurut hukum internasional,” kata Shamdasani.

Dia mengatakan, setiap serangan, termasuk serangan udara, harus sepenuhnya menghormati prinsip-prinsip “pembedaan, proporsionalitas, dan tindakan pencegahan dalam serangan.”

Pejabat PBB mengatakan, angka yang dikumpulkan OHCHR menunjukkan, telah terjadi 839 serangan udara oleh koalisi pimpinan Saudi pada Januari, dibandingkan 1.074 pada Desember tahun lalu.

Baca: Banjir Diatasi Cepat Saat Hujan Ekstrem, Anies: Atas Izin Allah

Baca: Wagub DKI: 28 Sekolah Kembali Pembelajaran Tatap Muka 100 Persen

Pada Desember, dia mengatakan, sekitar 16 serangan drone, 12 rudal balistik, dan tiga proyektil lainnya ditembakkan oleh Houthi yang didukung Iran ke wilayah Arab Saudi. Pada Januari, laporan itu menunjukkan 10 serangan pesawat tak berawak ke Arab Saudi.

Baca:Banjir Jakarta Meluas ke 102 RT, Jumlah Pengungsi Bertambah

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
ۨالَّذِيْنَ اُخْرِجُوْا مِنْ دِيَارِهِمْ بِغَيْرِ حَقٍّ اِلَّآ اَنْ يَّقُوْلُوْا رَبُّنَا اللّٰهُ ۗوَلَوْلَا دَفْعُ اللّٰهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لَّهُدِّمَتْ صَوَامِعُ وَبِيَعٌ وَّصَلَوٰتٌ وَّمَسٰجِدُ يُذْكَرُ فِيْهَا اسْمُ اللّٰهِ كَثِيْرًاۗ وَلَيَنْصُرَنَّ اللّٰهُ مَنْ يَّنْصُرُهٗۗ اِنَّ اللّٰهَ لَقَوِيٌّ عَزِيْزٌ
(yaitu) orang-orang yang diusir dari kampung halamannya tanpa alasan yang benar, hanya karena mereka berkata, “Tuhan kami ialah Allah.” Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentu telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadah orang Yahudi dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Allah pasti akan menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sungguh, Allah Mahakuat, Mahaperkasa.

(QS. Al-Hajj ayat 40)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement