Kamis 20 Jan 2022 18:35 WIB

Pakai Headset, Mahasiswi UI Tewas Tersambar Kereta Commuter Line

Karena pakai headset, korban tidak mendengar ada peringatan kereta lewat perlintasan.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Bilal Ramadhan
Ilustrasi petugas mengidentifikasi jenazah.
Foto: Antara/Bima
Ilustrasi petugas mengidentifikasi jenazah.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Seorang Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (UI), Bonita Amelia (24), tewas setelah tersambar kereta Commuter Line, di perlintasan sebidang Stasiun Pondok Cina, akses UI Depok, Kamis (20/1/2022) sekira pukul 13.00 WIB.

Keterangan saksi mata, Taufik (49 tahun), kejadian ini terjadi saat korban hendak meintas  perlintasan rel kereta dari kampus UI menuju Jalan Margonda. Pada saat melintas, posisi perlintasan sudah tertutup dan alarm berbunyi tanda akan ada kereta yang datang.

"Saya lihat korban mau nyeberang, tapi saat kesambar saya nggak lihat, cuma dengar ada suara benturan, lalu orang berteriak. Korban terseret cukup jauh hingga kereta berhenti di Stasiun Pondok Cina," kata Taufik.

Menurut Kapolsek Beji Kompol Agus Khaeron, korban tidak menghiraukan peringatan masinis di perlintasan kereta. Jasad korban terseret hingga 25 meter.

"Korban meninggal di tempat dengan kondisi tubuh hancur. Dari kartu pengenal, korban mahasiswa UI dan anggota BEM UI. Penjaga palang pintu perlintasan sudah memberikan tanda peringatan dan meneriaki ada kereta sudah dekat, tapi korban yang memakai headset tetap jalan menyeberang dan langsung tersambar kereta yang melaju dari arah Jakarta-Bogor," katanya.

Ia menambahkan, barang-barang milik korban yang disimpan dalam tas warna abu-abu lanjut berisi dua HP merek Samsung dan satu dompet pink berisi identitas korban dan uang Rp 78 ribu.

"Barang bawaan korban yang tercecer di lokasi sudah kami amankan. Kartu identitas korban yang ditemukan ada kartu tanda pengenal ID korban sebagai anggota BEM UI Fakultas Farmasi, staf Departemen Seni dan Budaya. Jenazah dibawa ke RS Polri Kramat Jati Jakarta untuk divisum karena jasadnya sudah rusak dan tidak dapat dikenali," ujar Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement