Ahad 23 Jan 2022 20:44 WIB

Serangan Koalisi Pimpinan Saudi Tewaskan 70 Orang di Penjara Yaman

Rumah Sakit Al-Gumhourriyeh di kota Saada Yaman menerima 138 orang terluka

Red: Nur Aini
Sedikitnya 70 orang tewas dan 138 lainnya mengalami luka-luka dalam serangan udara di sebuah penjara di utara Yaman, kata Dokter Lintas Batas (MSF) pada Jumat (21/1/2022).
Sedikitnya 70 orang tewas dan 138 lainnya mengalami luka-luka dalam serangan udara di sebuah penjara di utara Yaman, kata Dokter Lintas Batas (MSF) pada Jumat (21/1/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Sedikitnya 70 orang tewas dan 138 lainnya mengalami luka-luka dalam serangan udara di sebuah penjara di utara Yaman, kata Dokter Lintas Batas (MSF) pada Jumat (21/1/2022).

“Tadi malam Penjara Penjara Kota Sa'ada dihantam oleh serangan udara dari Koalisi pimpinan Saudi. Rumah Sakit Al-Gumhourriyeh di kota itu telah menerima 138 terluka dan 70 tewas. Mereka sangat kewalahan sehingga mereka tidak dapat menerima pasien lagi,” kata MSF di Twitter.

Baca Juga

Kelompok itu menambahkan bahwa ada juga serangan udara di ibu kota Yaman Sanaa tadi malam, termasuk di bandara.

“Kami telah menerima laporan serangan udara di banyak provinsi lain di utara Yaman. Sejak pagi ini internet benar-benar terputus,” kata lembaga itu.

Baca: Penyu Bali Terganggu Klub di Pantai, Suara Bising Jadi Enggan Bertelur

Yaman telah dilanda kekerasan dan ketidakstabilan sejak 2014, ketika pemberontak Houthi yang bersekutu dengan Iran merebut sebagian besar negara itu, termasuk Sanaa. Koalisi yang dipimpin Saudi yang bertujuan untuk mengembalikan pemerintah Yaman telah memperburuk situasi, menyebabkan salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia, dengan hampir 80 persen atau sekitar 30 juta orang membutuhkan bantuan dan perlindungan kemanusiaan dan lebih dari 13 juta orang dalam bahaya kelaparan, menurut perkiraan PBB.

Baca: Pantau Stok Minyak Goreng, Wali Kota Surabaya: Saya Bingung Ada yang Kehabisan

Baca: Daerah Diminta Perketat Prokes, Wapres: Kita tidak Ingin Covid-19 Seperti di Luar Negeri

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement