Senin 24 Jan 2022 16:54 WIB

Pemda DIY Pastikan Dampingi PKL Malioboro yang Direlokasi

Pembinaan dilakukan agar aktivitas dan roda perekonomian PKL Malioboro tetap berjalan

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Bilal Ramadhan
Pedagang kaki lima Malioboro usai audensi dengan anggota DPRD Kota Yogyakarta di Gedung DPRD Kota Yogyakarta, Senin (17/1/2022). Pedagang kaki lima Malioboro mengadu ke DPRD Kota Yogyakarta terkait rencana relokasi PKL ke tempat baru yakni di bekas Bioskop Indra dan lahan eks Dinas Pariwisata Yogyakarta pada awal Februari 2022. Pedagang kaki lima meminta penundaan relokasi satu hingga tiga tahun mendatang.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Pedagang kaki lima Malioboro usai audensi dengan anggota DPRD Kota Yogyakarta di Gedung DPRD Kota Yogyakarta, Senin (17/1/2022). Pedagang kaki lima Malioboro mengadu ke DPRD Kota Yogyakarta terkait rencana relokasi PKL ke tempat baru yakni di bekas Bioskop Indra dan lahan eks Dinas Pariwisata Yogyakarta pada awal Februari 2022. Pedagang kaki lima meminta penundaan relokasi satu hingga tiga tahun mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Daerah (Pemda) DIY memastikan akan mendampingi pedagang kaki lima (PKL) di Malioboro yang direlokasi. Pembinaan dilakukan agar aktivitas dan roda perekonomian PKL tetap berjalan setelah ditempatkan di lokasi baru.

"Pasti (ada pendampingan), ini bentuk afirmasi pemerintah yang ini tidak hanya sekedar memindahkan PKL saja. Yang namanya penghidupan itu harus jalan, maka kami pasti akan mendampingi bagaimana mendatangkan tamu (konsumen) disana," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM (Diskop UKM) DIY, Srie Nurkyatsiwi.

Baca Juga

Siwi menyebut, ada jaminan bahwa pemerintah akan mempromosikan usaha PKL yang direlokasi. Termasuk pembinaan terkait manajemen usaha, mekanisme keuangan dan pemasaran hingga pembinaan bagaimana strategi dalam mendatangkan konsumen.

"Kita bicara soal transformasi digital, bagaimana kita berjualan secara online. Kita terus berbenah, (pemasaran digital) ini harus terus tumbuh, bagaimana sistemnya, bagaimana masyarakat mengenal dan memanfaatkan itu dan itu kita juga terus dampingi," jelas Siwi.

Saat ini, kesiapan lokasi baru yang akan ditempati PKL sudah siap ditempati. Ada dua lokasi baru yang sudah disiapkan yakni eks Gedung Bioskop Indra dan eks Gedung Dinas Pariwisata DIY.

Relokasi PKL ini juga sudah dipastikan akan dimulai pada 1 Februari 2022 nanti. Berdasarkan data dari Pemda DIY, total PKL yang direlokasi mencapai 1.832 PKL dengan rincian 799 PKL akan ditempatkan di eks Gedung Bioskop Indra dan 1.033 PKL akan ditempatkan di eks Gedung Dinas Pariwisata DIY.

"Pemerintah bersama-sama dengan PKL juga punya peran untuk mensosialisasikan dan mempromosikan bahwa sekarang PKL menempati tempat relokasi yang baru dalam (rangka) proses penataan Malioboro," ujarnya.

Terkait dengan hilangnya pekerjaan pendorong gerobak akibat relokasi PKL ini, Siwi menyebut, pemerintah sudah memikirkan dampak tersebut. Pihaknya mengaku juga akan melakukan pendampingan dan pemberdayaan kepada pendorong gerobak.

"Pendorong gerobak bukan pelaku UMKM, mereka itu kan karyawan yang selama ini melakukan pekerjaan. Pasti akan diarahkan, pasti ada OPD yang sesuai untuk mengkaryakan mereka bagaimana meningkatkan kapasitas dan skill mereka," tambah Siwi.

"Itu yang kita tingkatkan, bagaimana mereka juga punya sebuah pekerjaan dan terus kita benahi. Pemerintah berproses, tinggal nanti bagaimana kita bersama-sama mengemasnya," katanya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ يٰٓاَيُّهَا الرَّسُوْلُ لَا يَحْزُنْكَ الَّذِيْنَ يُسَارِعُوْنَ فِى الْكُفْرِ مِنَ الَّذِيْنَ قَالُوْٓا اٰمَنَّا بِاَفْوَاهِهِمْ وَلَمْ تُؤْمِنْ قُلُوْبُهُمْ ۛ وَمِنَ الَّذِيْنَ هَادُوْا ۛ سَمّٰعُوْنَ لِلْكَذِبِ سَمّٰعُوْنَ لِقَوْمٍ اٰخَرِيْنَۙ لَمْ يَأْتُوْكَ ۗ يُحَرِّفُوْنَ الْكَلِمَ مِنْۢ بَعْدِ مَوَاضِعِهٖۚ يَقُوْلُوْنَ اِنْ اُوْتِيْتُمْ هٰذَا فَخُذُوْهُ وَاِنْ لَّمْ تُؤْتَوْهُ فَاحْذَرُوْا ۗوَمَنْ يُّرِدِ اللّٰهُ فِتْنَتَهٗ فَلَنْ تَمْلِكَ لَهٗ مِنَ اللّٰهِ شَيْـًٔا ۗ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ لَمْ يُرِدِ اللّٰهُ اَنْ يُّطَهِّرَ قُلُوْبَهُمْ ۗ لَهُمْ فِى الدُّنْيَا خِزْيٌ ۖوَّلَهُمْ فِى الْاٰخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيْمٌ
Wahai Rasul (Muhammad)! Janganlah engkau disedihkan karena mereka berlomba-lomba dalam kekafirannya. Yaitu orang-orang (munafik) yang mengatakan dengan mulut mereka, “Kami telah beriman,” padahal hati mereka belum beriman; dan juga orang-orang Yahudi yang sangat suka mendengar (berita-berita) bohong dan sangat suka mendengar (perkataan-perkataan) orang lain yang belum pernah datang kepadamu. Mereka mengubah kata-kata (Taurat) dari makna yang sebenarnya. Mereka mengatakan, “Jika ini yang diberikan kepadamu (yang sudah diubah) terimalah, dan jika kamu diberi yang bukan ini, maka hati-hatilah.” Barangsiapa dikehendaki Allah untuk dibiarkan sesat, sedikit pun engkau tidak akan mampu menolak sesuatu pun dari Allah (untuk menolongnya). Mereka itu adalah orang-orang yang sudah tidak dikehendaki Allah untuk menyucikan hati mereka. Di dunia mereka mendapat kehinaan dan di akhirat akan mendapat azab yang besar.

(QS. Al-Ma'idah ayat 41)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement