Selasa 25 Jan 2022 02:59 WIB

Pemkot Denpasar Gencarkan Vaksinasi Penguat Bagi Masyarakat

Meski telah divaksin, masyarakat diminta tetap disiplin menjalankan prokes

Red: Hiru Muhammad
 Seorang pria menerima suntikan vaksin booster Covid-19 pada acara vaksinasi di Denpasar, Bali, 14 Januari 2022. Pemerintah Indonesia telah memulai dosis booster untuk orang tua.
Foto: EPA-EFE/MADE NAGI
Seorang pria menerima suntikan vaksin booster Covid-19 pada acara vaksinasi di Denpasar, Bali, 14 Januari 2022. Pemerintah Indonesia telah memulai dosis booster untuk orang tua.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR--Pemerintah Kota Denpasar, Bali gencar melakukan program vaksinasi penguat bagi masyarakat guna meningkatkan kekebalan komunal serta memperpanjang masa perlindungan dari Covid-19.

Vaksinasi penguat di Gedung Wanita Shanti Graha Denpasar, Senin (24/1/2022), itu dengan sasaran anggota dan pengurus Tim Penggerak PKK, Dharma Wanita Persatuan (DWP), dan Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) tingkat kecamatan dan Kota Denpasar. 

Baca Juga

Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Ayu Kristi Arya Wibawa mengatakan meskipun telah divaksinasi semua pengurus maupun anggota TP PKK, DWP, maupun WHDI harus tetap disiplin menjaga kesehatan dan menerapkan protokol kesehatan 5M sebagai kunci untuk memberikan perlindungan yang optimal dari penularan virus itu."Meski sudah mengikuti vaksinasi lengkap, kami mengimbau masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19," kata dia.

Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Primer Dinas Kesehatan Kota Denpasar Ni Nyoman Muryati menjelaskan vaksinasi penguat yang merupakan program pemerintah itu, diberikan secara gratis bagi masyarakat umum berusia di atas 18 tahun. Berdasarkan rekomendasi Indonesia Technical Advisory Group on Immunization(ITAGI) dan persetujuan BPOM, serta mempertimbangkan ketersediaan vaksin, kombinasi awal dari pemberian vaksin penguat dibagi menjadi dua jenis, yakni vaksin primer menggunakan Sinovac maka vaksin penguat menggunakan AstraZeneca (setengah dosis) atau Pfizer (setengah dosis).

Jika vaksin primer menggunakan AstraZeneca maka vaksin penguat menggunakan Moderna (setengah dosis).Ia mengaku sasaran vaksinasi untuk pengurus maupun anggota TP PKK, DWP, dan WHDI sebanyak 91 orang. Namun setelah diverifikasi dan penapisan, mereka yang bisa mengikuti vaksinasi 75 orang, sedangkan sisanya belum bisa divaksin karena tidak lolos penapisan.

Tenaga kesehatan yang bertugas dalam vaksinasi ini, dari Puskesmas 4 Denpasar Selatan dibantu dua orang dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Denpasar, dan empat mahasiswa Poltekkes Keperawatan setempat."Dengan mendapatkan vaksinasi 'booster' (penguat) ini diharapkan dapat meningkatkan kekebalan tubuh, sehingga bisa mengurangi penularan kasus Covid-19 di Kota Denpasar," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement