Selasa 25 Jan 2022 10:09 WIB

Wagub DKI Pastikan Stok Minyak Goreng Aman

Penjualan minyak goreng dibatasi dengan tiap pembeli maksimal dua liter.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah warga membeli minyak goreng kemasan saat operasi pasar minyak goreng di Rusunawa KS Tubun, Jakarta, Rabu (19/1/2022).
Foto: Prayogi/Republika.
Sejumlah warga membeli minyak goreng kemasan saat operasi pasar minyak goreng di Rusunawa KS Tubun, Jakarta, Rabu (19/1/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, meminta warga DKI Jakarta untuk tidak khawatir akan stok minyak goreng (migor) murah. Menurut dia, pihaknya akan menyediakan minyak tersebut secara berkesinambungan.

“Kami pastikan ketersediannya,” kata Riza. Dia melanjutkan, harga minyak goreng juga akan disesuaikan sesuai ketentuan berlaku, Rp 14 ribu per liter.

Baca Juga

Terpisah, manajer Umum dan Humas Perumda Pasar Jaya, Gatra Vaganza, menyebut jika pihaknya juga telah menyiapkan minyak goreng satu harga tersebut. Menurut dia, merk yang tersedia untuk dijual dengan harga tersebut rerata sama dengan yang biasanya dijual di toko lain seperti Filma, Tropical, Foodstastion, dan Gurih.

“Mencegah panic buying, maka di seluruh gerai kami lakukan pembatasan penjualan satu costumer maksimal dua liter minyak goreng,” kata Gatra.

Diketahui, sejauh ini minyak goreng kemasan dijual dengan harga sama dan diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 03 Tahun 2022 tentang Penyediaan Minyak Goreng Kemasan untuk Kebutuhan Masyarakat. Keputusan yang mulai berlaku pada 19 Januari 2022 pukul 00.01 WIB ini, langsung mendapat antusias warga.

Pada hari pertama pemberlakuan tersebut, di Alfamart dan Indomaret Pejaten Raya, penurunan harga minyak goreng sudah terjadi. Dijelaskan pegawai ritel, pembelian minyak goreng terus terjadi sejak pagi tadi.

“Iya minyak udah turun harga, tapi dibatasi pembeliannya,” kata Purnama, pegawai di Indomaret Pejaten Raya.

Dia menuturkan, stok memang tersedia banyak sejak beberapa waktu lalu. Kendati demikian, khusus hari ini, dikatakan dia, berbeda dengan pembelian sebelum-sebelumnya yang terlampau banyak.

“Karena turun harga, dari pagi banyak yang nyari. Untung masih ada banyak,” jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement