Rabu 26 Jan 2022 14:03 WIB

Partai Komunis China Pecat Pemimpin Partai di Hangzhou

Pemecatan ini diumumkan 5 bulan usai Zhou Jiangyong diselidiki berbagai pelanggaran.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Lembaga pemantau anti-korupsi China mengatakan telah memecat sekretaris Partai Komunis wilayah Hangzhou.
Foto: AP Photo/Kin Cheung
Lembaga pemantau anti-korupsi China mengatakan telah memecat sekretaris Partai Komunis wilayah Hangzhou.

REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Lembaga pemantau anti-korupsi China mengatakan telah memecat sekretaris Partai Komunis wilayah Hangzhou. Pemecatan ini diumumkan lima bulan setelah Zhou Jiangyong diselidiki berbagai pelanggaran hukum serius.

Komisi Pusat untuk Inspeksi Disiplin (CCDI) mengatakan dalam penyelidikan mereka menemukan Zhou "mendukung ekspansi modal tak tertib", "menerima banyak properti dengan cara ilegal dengan berkolaborasi dengan sanak keluarga", dan "terlibat dalam korupsi keluarga".

Baca Juga

CCDI tidak menjabarkan pelanggaran hukum yang diduga dilakukan Zhou atau menyebut perusahaan yang terlibat. Zhou tidak dapat dimintai komentar dan belum diketahui apakah ia memiliki pengacara atau tidak.

Dalam pernyataannya, Rabu (26/1/2022) CCDI mengatakan hasil penyelidikan membuat Zhou dipecat dari partai dan akan segera dibawa ke pengadilan. Pada Agustus lalu komisi mengatakan Zhou diselidiki atas "penggaran hukum dan dispilin serius."

Beberapa hari kemudian CCDI meminta ribuan pejabat di Hangzhou melakukan pemeriksaan mandiri dan mengakhiri bisnis yang memiliki konflik kepentingan dengan diri atau keluarga mereka.

Pekan lalu stasiun televisi CCTV menyiarkan dokumen yang menuduh Zhou menggunakan posisinya membantu bisnis saudaranya yang juga menguntungkannya, termasuk dengan menerima suap. Zhou yang diwawancarai dalam dokumenter itu mengakui perbuatannya tapi tidak menyebutkan nama atau perusahaan.

Pada Jumat (21/1/2022) lalu Financial Time mengutip catatan publik dan sumber yang berkaitan dengan perusahaan teknologi finansial raksasa Ant Group mengenai kasus korupsi. Perusahaan yang bermarkas di Hangzhou itu tidak merespon permintaan komentar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement