Kamis 27 Jan 2022 19:21 WIB

Lawan Anti-Semit, TikTok Luncurkan Konten Terkait Holokaus

Tiktok sempat mendapat kritik lantaran mengizinkan konten anti-semit di platform.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
(Foto: ilustrasi aplikasi TikTok)
Foto: Pixabay
(Foto: ilustrasi aplikasi TikTok)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – TikTok akan menambahkan Iklan Layanan Masyarakat (ILM) dan sumber informasi tentang Holokaus dalam upaya memerangi anti-semit di aplikasinya. Ketika pengguna mencari konten terkait Holokaus, nantinya TikTok akan menautkan informasi ke aboutholocaust.org.

Tagar terkait Holokaus juga akan ditautkan ke situs web bersama dengan ILM. “Saat menelusuri topik ini, kami menyarankan Anda memverifikasi fakta menggunakan sumber tepercaya, seperti situs web multibahasa dalam hal ini aboutholocaust.org untuk informasi penting tentang sejarah Holokaus dan warisannya,” kata pesan tersebut.

Baca Juga

Aplikasi ini juga akan menambahkan spanduk permanen di bagian bawah video terkait Holokaus yang mendesak pengguna untuk mendapatkan fakta tentang Holokaus. Sampai saat ini belum ada informasi detail terkait waktu peluncurnya, tetapi dipastikan akan dirilis dalam beberapa bulan mendatang.

Meskipun aturan TikTok melarang ujaran kebencian, penyangkalan Holokaus, dan bentuk anti-semit lainnya, aplikasi tersebut telah menghadapi kritik di masa lalu karena mengizinkan konten anti-semit menyebar di platform-nya.

Tahun lalu, Liga Anti-Fitnah (LAF) menerbitkan posting blog dengan sejumlah contoh postingan yang mengabadikan kiasan anti-semit kuno dan teori konspirasi. Kemudian organisasi itu mendesak TikTok untuk mengatasi masalah itu secara sistematis.

Dilansir Engadget, Kamis (27/1), dalam pernyataan terbarunya, TikTok mencatat telah memblokir hasil pencarian tentang Holokaus yang dapat melanggar aturannya. Mereka juga memanfaatkan kombinasi teknologi dan tim moderasi untuk menghapus konten dan akun anti-semit dari platformnya termasuk penolakan Holokaus atau bentuk lainnya termasuk ujaran kebencian yang ditujukan kepada komunitas Yahudi.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement